TEMPO.CO, Yogyakarta - Pernyataan puluhan dosen dan rektor di Yogyakarta yang mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi sekaligus membantah tudingan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno bahwa pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi ialah rakyat tidak jelas.
“Sekarang jelas ini rakyatnya. Ada rektor juga,” kata Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar di Balairung Universitas Gadjah Mada, Ahad, 25 Januari 2015. (Baca juga: Puluhan Dosen Yogya Desak Jokowi Selamatkan KPK)
Pada Sabtu lalu, Tedjo menyesalkan adanya pergerakan massa di KPK setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap polisi. Menurut Tedjo, KPK akan kuat bila didukung konstitusi yang berlaku, "Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu." (Baca juga: Tiga Ucapan Menteri Tedjo yang Menyerang KPK)
Pernyataan Tedjo tersebut dikritik Zainal yang memandu acara pernyataan sikap para akademikus dari berbagai universitas di Yogyakarta hari ini. Dalam acara tersebut, hadir dosen serta rektor dari UGM, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Baca juga: Belajar dari Bambang KPK, Adnan Pandu Lebih Siap )
Ada juga akademikus dari Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Janabadra, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (Baca juga: Denny Indrayana: Jokowi Jangan Tunduk pada KMP)
Dalam pernyataan sikap tersebut, para akademikus di Yogya mendesak Jokowi agar tidak ragu-ragu menjalankan komitmen pemberantasan korupsi. Jokowi semestinya berpegang teguh pada konstitusi dan semangat reformasi, sehingga secepatnya menyelamatkan KPK.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
BErita lain:
Seskab Andi: Jokowi Siapkan Penyelamatan KPK
Tiga Ucapan Menteri Tedjo yang Menyerang KPK
Hormati Hukum, Bambang Widjojanto Mundur dari KPK