TEMPO.CO, Makassar - Setelah menemukan mayat yang diduga korban Air Asia QZ8501, nelayan Majene juga menemukan tas yang disinyalir milik korban pesawat yang nahas itu. (Baca: Jazad Teknisi Air Asia Ditemukan di Sulbar)
Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor Majene Ajun Komisaris Jubaedi mengatakan tas itu ditemukan di Pantai Pelat Toang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Selasa, 27 Januari 2015, sekitar pukul 16.00 Wita. "Jarak antara lokasi penemuan mayat dan tas berkisar 30 kilometer," katanya kepada Tempo, Rabu, 28 Januari.
Tas gantung berwarna cokelat itu ditemukan nelayan bernama Saiful, 37 tahun. Saiful baru melapor ke kepolisian pada Selasa malam pukul 20.30 Wita. (Berita Air Asia, Klik di Sini)
Jubaedi menjelaskan tas itu diduga milik salah seorang korban Air Asia QZ8501 bernama Andri Wijaya Poo, 37 tahun. Sebab, dalam tas itu ditemukan beberapa dokumen yang mengarah pada Andri. Di antaranya paspor bernomor A.1065397. Dalam tas itu, didapati pula dua telepon seluler, yakni Samsung Note 3 warna putih dan BlackBerry Bold 9780 Onix warna hitam.
Benda lain yang ada dalam tas adalah sisir warna merah, sapu tangan warna putih, sebuah pulpen, dan satu jam tangan bermerek Alexander Christie.
Sebelumnya, dua nelayan, Mas'ud, 35 tahun, dan Ubi, 25 tahun, menemukan mayat tanpa kepala dalam keadaan tertelungkup. Mayat yang diduga salah seorang korban Air Asia QZ8501 itu ditemukan di perairan Sulawesi, tepatnya di bibir pantai Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Rabu pagi, 28 Januari, sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu Mas’ud dan Ubi hendak pergi memancing.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lain
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
EKSKLUSIF: Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (I)
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'