TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indriyanto Seno Aji mengatakan siap mundur apabila ada konflik kepentingan ketika menangani suatu kasus. Menurut dia, dirinya merasa tak ada beban menjadi pemimpin komisi antirasuah tersebut.
"Tak ada beban, tak ada masalah. Sebagai komisioner saya akan bertindak secara profesional," ujar Indriyanto usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat, 20 Februari 2015.
Indriyanto pernah menjadi pengacara keluarga Cendana dan Bank Century. Rekam jejak tersebut membuatnya tak dipercaya oleh pegiat antikorupsi. Ia dinilai tak layak menjadi pemimpin KPK. "Enggak masalah, itu kan masa lalu. Kita harus melihat ke depan," ujarnya.
Menurut Indriyanto, semua orang berhak berpendapat apa pun tentang dirinya. Namun, ia juga punya pendapat sendiri soal hal tersebut. "Semua pendapat akan dihargai, yang pasti saya akan bekerja dengan profesional," ujar dia.
Rabu lalu, Jokowi menonaktifkan Ketua KPK Abraham Samad dan wakilnya, Bambang Widjojanto, yang menjadi tersangka di Mabes Polri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Johan Budi Sapto Pribowo, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, dan pengacara yang juga mantan Staf Ahli Kapolri Indrianto Seno Aji. Ruki, yang pensiun sebagai polisi dengan pangkat jenderal bintang dua, memimpin KPK pada 2003-2007.
Johan, Ruki, dan Seno Aji akan memimpin KPK bersama dua komioner lama, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja, hingga Desember 2015 sampai tiba masa pemilihan komisioner yang baru.
TIKA PRIMANDARI