TEMPO.CO, Cilacap - Langit Nusakambangan terlihat cerah. Bulan terlihat sesekali muncul di sela-sela awan tipis. Perlahan kapal Pengayoman 4 meluncur dari Dermaga Wijayapura menuju Dermaga Sodong Nusakambangan.
Kapal membawa rombongan jaksa eksekutor. Rombongan mereka dibawa dengan sebuah bus. Tampak penuh, sebagian berdiri.
Selain rombongan jaksa, pengacara, rohaniwan dan keluarga terpidana mati juga ikut menyeberang. Hanya keluarga duo Bali Nine yang menolak ikut ke Nusakambangan. "Kami tidak akan datang hanya untuk melihat pembunuhan anak kami," kata Raji Sukumaran, ibunda terpidana mati Myuran Sukumuran.
Penjagaan di Dermaga Wijayapura juga diperketat. Sejumlah anjing K-9 ikut berjaga bersama aparat polisi dan TNI.
Masyarakat yang ingin melihat dermaga, sudah diminta pergi dari area dermaga. "Ini bukan tontonan," ujar salah satu aparat TNI yang membawa senjata laras panjang.
Sedangkan di lapangan tembak lokasi eksekusi, Tunggal Panaluan, sudah ditutup tenda berwarna ungu. Tenda dipasang untuk mengantisipasi drone yang diperkirakan akan diterbangkan di atas lapangan tembak.
ARIS ANDRIANTO