Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
HANYA empat jam setelah bom meledak di Hotel J.W. Marriott di tengah hari Selasa pekan lalu, kantor surat kabar The Straits Times di Singapura menerima telepon penting. Sang penelepon, yang mengaku sebagai anggota Jamaah Islamiyah, mengatakan bahwa bom di Marriott adalah "peringatan berdarah" kelompok Jamaah Islamiyah (JI) kepada Presiden Megawati dan aparat kepolisian Indonesia. "Jika mereka menghukum saudara muslim kami, kami akan terus melakukan teror di Indonesia dan kawasan sekitarnya," demikian ancaman si penelepon.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo