Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya ibu hamil, siapa pun disarankan tidak mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Tapi khusus ibu hamil, ada dampak yang harus dipikirkan dari kelebihan gula, termasuk menurunkan kecerdasan anak yang dilahirkan kelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama sembilan bulan kehamilan mungkin Anda bisa mengalami selera makan yang cenderung aneh. Ada beberapa makanan yang cenderung diinginkan, seperti es krim dan cokelat, untuk mengurangi rasa tidak enak di mulut. Tapi, Anda perlu membatasi konsumsi gula karena efek buruknya lebih banyak dibandingkan dengan manfaatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa makan terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan risiko asma pada bayi Anda. Perkembangan bayi juga bisa berpengaruh karena asupan gula.
Dilansir dari Times of India, Selasa, 11 Februari 2020, berikut tiga dampak kelebihan gula pada bayi dalam kandungan Anda.
1. Menurunkan kecerdasan anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventative Medicine menyimpulkan, asupan gula yang tinggi selama kehamilan dapat mempengaruhi kecerdasan dan daya ingat anak-anak. Untuk penelitian ini, para peneliti mengamati data makanan yang dikumpulkan dari lebih dari 1.000 wanita hamil dan anak-anak mereka antara tahun 1999 dan 2002. Ditemukan bahwa anak-anak yang dilahirkan dari ibu dengan asupan gula berlebihan memiliki kesulitan dalam menyelesaikan masalah dan memiliki memori verbal yang buruk.
2. Obesitas
Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan gula menyebabkan obesitas pada ibu dan bayi. Penelitian yang dilakukan pada 1.000 ibu dan anak-anak mereka, menyimpulkan bahwa perempuan hamil yang mengonsumsi lebih banyak minuman manis cenderung memiliki anak yang obesitas pada sekitar usia 7 tahun. Bahkan berat badan ibu dapat bertambah lebih banyak dan mungkin akan menetap sampai setelah melahirkan.
3. Alergi
Menurut penelitian yang dilakukan pada 2017 di Queen Mary University, terlalu banyak asupan gula saat ibu hamil dapat meningkatkan risiko asma dan alergi pada anak-anak. Untuk studi tersebut, para peneliti memeriksa 9.000 ibu dan melakukan tes alergi pada anak-anak mereka ketika mereka berusia 7 tahun. Pada akhirnya, ditemukan bahwa anak-anak yang ibunya mengonsumsi gula berlebihan selama kehamilan memiliki alergi dan asma.
Selain tiga masalah di atas, anak yang dilahirkan juga berisiko memiliki penyakit jantung dan masalah metabolisme.
Jadi, daripada makan es krim atau mengonsumsi minuman manis, ibu hamil lebih baik makan buah, shake, dan jus buah.