Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial
Laporan Utama

Bahaya Populisme Dedi Mulyadi

Kebijakan publik Dedi Mulyadi tak menyelesaikan akar persoalan. Mengandalkan kekuatan media sosial.

18 Mei 2025 | 08.30 WIB

Bahaya Populisme Dedi Mulyadi
Perbesar
Bahaya Populisme Dedi Mulyadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ringkasan Berita

  • Dedi Mulyadi memakai kekuatan media sosial untuk mengkomunikasikan kebijakan publik.

  • Hanya menyentuh permukaan, keputusan Gubernur Jawa Barat tak menyelesaikan akar masalah.

  • Populisme kebijakan publik menjadi tak berkelanjutan.

GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi adalah contoh kepala daerah yang memakai logika simplistis dalam menerapkan kebijakan publik. Untuk meredakan kenakalan remaja, ia mengirim siswa nakal ke barak militer. Untuk memeratakan kesejahteraan, ia mengusulkan pembagian anggaran pendapatan dan belanja daerah kepada tiap keluarga. 

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus