Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DKI Jakarta Krisnadi mengatakan, 31 hotel telah mendaftar untuk dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi mandiri orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia berujar, hotel tersebut belum dipastikan dapat menampung pasien sebelum lolos verifikasi Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti setelah selesai verifikasi baru ketahuan berapa yang benar-benar layak dan bisa untuk menampung pasien OTG," kata dia saat dihubungi, Kamis, 24 September 2020.
Untuk itu, Krisnadi menyebut, jumlah hotel yang dapat menampung pasien OTG bisa saja berkurang. Namun, bisa juga bertambah apabila masih ada manajemen hotel yang mau mendaftar.
Satgas Penanganan Covid-19 hanya menerima hotel bintang 2 dan 3. Menurut dia, 31 hotel itu tersebar di lima kota Jakarta, terbanyak di Jakarta Pusat. Pihak hotel akan menyediakan makanan bergizi untuk pasien OTG yang seluruh biayanya ditanggung pemerintah pusat.
Dia melanjutkan, tidak semua hotel yang lolos verifikasi akan dikontrak pemerintah. Sebab, pemerintah memprioritaskan pasien OTG diisolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Hotel bakal digunakan jika ruang isolasi di Wisma Atlet penuh.
"Jadi kami kayak perpanjangan tangan dari Wisma Atlet," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan seluruh pasien OTG harus menjalani isolasi di fasilitas milik pemerintah. Tujuannya untuk menekan penularan Covid-19 di dalam keluarga.
Pemerintah pusat lantas membuka Tower 4 dan 5 Wisma Atlet agar memfasilitasi pasien OTG. Pemerintah juga tengah menyiapkan hotel jika Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta penuh.