Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perempuan harus menjaga area kewanitaan mereka. Jika daerah Miss V terasa nyaman, maka aktivitas apapun yang dilakukan akan terasa menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya mengatakan menjaga kebersihan area kewanitaan bukan perkara rumit. Hanya saja, terkadang pemahaman orang kerap keliru tentang kebutuhan Miss V, dan pada akhirnya malah membuat tidak nyaman. Berikut ini penjelasan Dinda Derdameisya perihal Miss V yang sering salah kaprah:
1. Penggunaan air di toilet umum
Dinda Derdameisya menyarankan membasuh area kewanitaan dengan air bersih. "Bila berada di toilet umum, gunakan air dari pancuran atau kran, bukan dari air yang sudah di dalam wadah," kata dia di acara peluncuran Andalan Feminine Care di Kaum Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2019.
2. Cara menyeka Miss V
Dinda Derdameisya mengingatkan agar setiap perempuan memperhatikan cara menyeka area kewanitaan. "Arah sekanya dari atas ke bawah, jangan dari bawah ke atas," ucap dia. Tujuannya, agar bakteri atau kuman yang mungkin ada di anus tidak terbawa masuk ke dalam liang vagina. Setelah dibersihkan, segera keringkan dengan handuk atau tisu tanpa wewangian.
3. Penggunaan sabun bayi
Orang kerap menganggap sabun bayi baik untuk kulit orang dewasa, terutama area Miss V karena kandungannya lebih lembut dan aman. Padahal, pemahaman itu sejatinya keliru. Dinda Derdameisya mengingatkan hindari pengunaan sabun bayi untuk area kewanitaan karena berbeda tingkat keasamannya.
“Untuk area kewanitaan dibutuhkan pH balance sekitar antara 3,5 - 4,9. Karena vagina itu asam sifatnya. Sementara sabun bayi itu pH balance-nya mencapai 9 - 12. Basa sifatnya," kata dia. "Bukan berarti sabun itu baik untuk bayi, maka kandungan itu yang dibutuhkan area kewanitaan kita.”
4. Ganti pakaian dalam
Ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari. Terlebih bagi yang aktif berolahraga atau mudah berkeringat, disarankan langsung mengganti pakaian dalam seusai kegiatan. Disarankan menggunakan pakaian dalam dari bahan katun dan tidak terlalu ketat agar tercipta sirkulasi udara yang baik di sekitar area kewanitaan.
5. CD berenda atau CD bahan katun biasa
Dinda Derdameisya mengatakan pemilihan celana dalam berenda ataupun yang biasa tergantung kenyamanan masing-masing orang. "Kalau ada yang senang pakai celana dalam berenda dan tidak menimbulkan efek iritasi atapun gatal di area kewanitaan atau Miss V, lanjutkan saja pemakaiannya. Bukan berarti kalau di saya tidak cocok, di kamu juga begitu. Sama seperti pemakaian produk makeup, ada yang cocok dan tidak," ucap dia. Yang penting adalah tetap menjaga kebersihan dan rutin mengganti pakaian dalam.
SILVY RIANA PUTRI