Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

5 Santri Tergulung Ombak, Pesantren di Depok Kirim 6 Ambulan

Pondok Pesantren Hidayatullah Depok telah mengirimkan enam ambulan ke Pantai Desa Rancabuaya, untuk antisipasi terburuk lima santri tergulung ombak.

17 Mei 2017 | 15.32 WIB

Santri Pesantren Hidayatullah Depok melihat daftar nama santri yang hilang tergulung ombak di Pantai Desa Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, yang dipasang di kantor yayasan pesantren tersebut, 17 Mei 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Perbesar
Santri Pesantren Hidayatullah Depok melihat daftar nama santri yang hilang tergulung ombak di Pantai Desa Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, yang dipasang di kantor yayasan pesantren tersebut, 17 Mei 2017. TEMPO/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pondok Pesantren Hidayatullah Depok telah mengirimkan enam ambulan ke Pantai Desa Rancabuaya, Garut, untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari lima santrinya yang hilang tergulung ombak.

"Kami sudah sediakan ambulan. Keadaan ke lima santri yang hilang masih belum diketahui," kata Sekretaris Yayasan Pesantren Hidayatullah Depok Iwan Ruswanda, Rabu, 17 Mei 2017.

Lima santri yang hilang tergulung ombak, yakni Rizal Amrullah dari Tangerang, Wisnu Dwi (Depok), Faizal Ramadhan (Depok), M. Syaifullah Adbul Aziz (Bandung) dan Khalid Abdulah Hasan (Bekasi).


Baca: 3 Mahasiswa Digulung Ombak Pantai Cibuaya


Iwan menuturkan 23 santri berangkat ke pantai itu, untuk karya wisata setelah menempuh ujian nasional dan Tahfidzul Quran, Senin kemarin. Dari 23 santri, hanya 13 orang yang berenang dan semuanya tergulung ombak besar yang tiba-tiba datang, Selasa sorenya.

"Delapan orang bisa diselamatkan. Tapi, lima orang yang ikut tergulung belum diketahui sampai sekarang," ujarnya.

Pihaknya telah menerjunkan 14 santri untuk ikut melakukan pencarian sejak kemarin. Bahkan, hari ini, ketua yayasan bersama para orang tua santri yang hilang datang ke Pantai Rancabuaya.


Baca: Selfie Maut: Cerita Joko Digulung Ombak, 2 Temannya Tewas

"Kami meminta bantuan semua pihak, baik dukungan moril, tenaga, saran dan doanya. Kami juga berharap orang tua bisa ikhlas apapun kemungkinan yang terjadi kepada anak mereka. Sebab, ini musibah," ucapnya.

Iwan mengatakan 13 santri yang tergulung ombak sempat diingatkan untuk tidak berenang di Pantai Desa Rancabuaya, Garut, Jawa Barat. Namun, para santri tidak mendengar larangan itu, dan memaksakan berenang di pantai yang berombak besar tersebut.

"Pengasuh yang mendampingi telah mengingatkan dan melarang peserta berenang," kata Iwan, Rabu, 17 Mei 2017.

Selain itu, rombongan santri juga telah diingatkan olah masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas di pantai. Dari 13 santri yang tergulung ombak, lima orang sampai sekarang belum ditemukan.

Saat ini pihaknya berupaya untuk membantu melakukan pencarian. "Tentunya, kami masih berharap mereka selamat."

IMAM HAMDI



Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus