Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

5 WNA Bangladesh di Pandeglang Dibawa ke RSD Corona Wisma Atlet

5 WNA Bangladesh di Pandeglang dibawa ke RSD Corona Wisma Atlet

17 April 2020 | 09.37 WIB

Petugas berpakaian APD beraktivitas di dekat mobil ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Sebanyak 41 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 94 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Petugas berpakaian APD beraktivitas di dekat mobil ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Sebanyak 41 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 94 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten melakukan penelusuran terkait dengan kontak warga Bangladesh yang datang ke daerah itu dan warga Carita yang positif COVID-19. Hal itu guna mencegah penyebaran virus corona.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemkab Pandeglang dokter Achmad Sulaeman di Pandeglang, Kamis, 16 April 2020, mengatakan lima warga negara asing dari Bangladesh tersebut sekitar pukul 14.30 WIB dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sebagai rumah sakit darurat yang khusus untuk penanganan virus corona.

"Yang dua memang reaktif saat di-'rapid test' (tes cepat). Namun, kami akan menunggu hasil swab yang saat ini sedang dilakukan, jika positif tentu ini pekerjaan besar yang harus kami lakukan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak panik terkait dengan kasus itu, karena tim gugus tugas akan terus melakukan pemantauan. "Warga juga jangan menyembunyikan jika ada warga atau saudaranya pernah kontak dengan WNA atau warga yang positif COVID," kata Achmad.

Terkait dengan warga Carita yang meninggal dunia dan dinyatakan positif COVID- 19 berdasarkan hasil swab, ia menjelaskan bahwa almarhum bukan pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) virus corona di Kabupaten Pandeglang.

"Pasien itu memang lama di Tanggerang, kartu keanggotaan BPJS-nya pun tercantum alamat Tanggerang, tapi memang kampung halamannya di Kecamatan Carita," kata dia.

Ia menjelaskan warga Carita tersebut pulang kampung pada 30 Maret 2020, sedangkan dua hari kemudian mengeluh sakit sehingga dirawat di klinik terdekat. "Setelah dirawat tak kunjung sembuh, akhirnya dilakukan rontgen dan hasilnya menuju ke arah COVID- 19, setelah itu dirujuk ke RSUD Berkah, selanjutnya dibawa ke RSUD Banten, setelah di tes swab dan menunggu dua minggu hasilnya positif COVID-19," katanya.

Setelah adanya kasus positif corona itu, kata dia, tim gugus tugas langsung melakukan penelusuran kepada semua orang yang diketahui pernah kontak dengan pasien tersebut. "Kami sudah lakukan karantina bagi pegawai klinik dan keluarga yang kontak dengan pasien itu sedang dalam isolasi," kata Ahmad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus