Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga terbukti bikin tubuh sehat. Tapi ada orang yang alergi terhadap aktivitas fisik ini. Alergi di sini bukan berarti malas berkeringat, tapi karena olahraga bisa berakibat fatal.
Dokter yang biasa menangani penyakit gawat di India, Sandeep Patil, menjelaskan bahwa melakukan olahraga intens di treadmill, atau di gym, dapat membuat beberapa orang merasa mual. Kadang-kadang, setelah latihan tertentu, mereka bahkan bisa pingsan, dan ini bisa menjadi masalah yang serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada beberapa orang, olahraga bisa menyebabkan reaksi parah yang disebut 'anafilaksis'. “Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang perlu segera ditangani. Jika mengalami reaksi anafilaksis, Anda memerlukan suntikan epinefrin (adrenalin) segera dan bantuan medis darurat. Jika tidak diobati, bisa mematikan," jelas dokter tersebut, dikutip dari Indian Express, Rabu, 21 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menambahkan bahwa anafilaksis akibat olahraga adalah kondisi langka yang dapat menyebabkan gatal-gatal, pingsan, muntah, dan kesulitan bernapas. Gejalanya bisa bertahan hingga empat jam setelah berolahraga. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat dipicu oleh makanan tertentu yang dimakan sebelum berolahraga, seperti kacang tanah, kerang, telur, atau makanan apa pun yang dapat membuat seseorang alergi.
Baca juga: Melanie Putria Bagi Tips Memilih Jenis dan Waktu Olahraga Selama Puasa Ramadan
Alergi semacam itu biasanya terjadi saat berlari dan jogging, atau melakukan aktivitas berat seperti menari, bermain bola voli, ski, senam gym, dll.
“Ada orang yang mungkin menderita alergi olahraga yang tidak terlalu serius yang disebut 'urtikaria kolinergik' - jenis ruam panas yang umum, yang berbeda dari anafilaksis, dimulai dan diakhiri dengan reaksi kulit. Kondisi ini bisa menyerang secara spontan; bahkan beberapa pelari maraton terkadang datang dengan kasus gatal yang parah setelah jogging atau lari," kata Sandeep.
Gejala umumnya tidak terbatas pada gatal-gatal, angioedema (bengkak di bawah kulit), kemerahan, sesak napas, gejala gastrointestinal (mual dan diare), sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.
Alergi ini sulit dicegah. Satu-satunya jalan adalah dengan melakukan olahraga ringan. Berenang disebut sebagai pilihan yang baik. Tapi sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter.
“Berenang belum dikaitkan dengan anafilaksis yang dipicu oleh olahraga. Selain itu, penting juga untuk mencatat makanan, obat-obatan, dll. yang dikonsumsi sebelum Anda mulai berolahraga. Sebaiknya tidak makan apa pun enam hingga delapan jam sebelum berolahraga. Jadi, waktu terbaik adalah pagi hari. Selain itu, hindari berolahraga dalam kondisi cuaca ekstrim," ujar dokter.