Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Akrobat Susastra Dari Sumber Kuna

Buku Jingga telah didahului Buku Merah, maka sebaiknya dibaca semua. Labirin cerita berbagai dimensi diolah dengan kepekatan berbahasa yang nyaris sempurna.

12 Januari 2019 | 00.00 WIB

Nirwan Dewanto. TEMPO/Ijar Karim
Perbesar
Nirwan Dewanto. TEMPO/Ijar Karim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PROSA (apakah betul prosa, dan bukan prosa yang keesai-esaian dengan bahasa berkualitas puisi?) berjudul Buku Jingga (2018) yang ditulis Nirwan Dewanto ini mendapat keterangan sebagai sekuel Buku Merah (2017). Sekuel bukanlah semacam “jilid berikutnya”, sehingga tetap bisa dianggap sebagai karya mandiri. Namun, ketika disebut sekuel, terandaikan ada hubungan dengan karya sebelumnya, yang juga -mandiri tanpa penutup “bersambung” pada halaman terakhir. Tentu terdapat kemungkinan bahwa wacana suatu sekuel akan menjadi bermakna, atau sebaliknya terbatasi maknanya, oleh karya yang mendahuluinya itu. Betapapun, dengan begitu tetap sahihlah jika Buku Jingga diperbincangkan bersama Buku Merah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus