Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku distributor resmi Mitsubishi belum memiliki rencana untuk mempersiapkan Mitsubishi Xpander sebagai kendaraan taksi online sejak diluncurkan Agustus 2017 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun market share varian itu di DIY Jateng belum bisa mencapai market share secara nasional yakni 26 persen, Mitsubishi masih memilih tak mengikuti merek-merek MPV lain bermain di ladang kendaraan komersil.
Baca: Inden Mitsubishi Xpander Lama, Konsumen Pindah ke Nissan Livina?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Head of Sales & Marketing Region II Departement PT MMKSI, Amiruddin menuturkan pihaknya punya banyak pertimbangan sebelum memberi lampu hijau bagi Xpander membidik segmen taksi online.
“Yang jelas pertama itu merupakan produk yang masih tergolong baru, kami belum punya rencana ke sana (membidik pasar taksi online),” ujar Amiruddin Jumat petang 1 Maret 2019 di Yogyakarta.
Meskipun saat ini pembangunan infrastruktur DIY Jateng tengah marak termasuk proses pembangunan bandara internasional Kulon Progo yang dinilai bakal memicu pertumbuhan usaha taksi online, namun Mitsubishi tetap bergeming.
“Fokus kami saat ini memantapkan posisi Xpander selain untuk customer (perorangan) juga di segmen fleet retail, korporasi, dan birokrasi,” ujarnya.
Kontribusi penjualan Xpander untuk penjualan Mitsubishi secara nasional pada 2018 silam mencapai sekitar 10 persen. Sedangkan DIY kontribusi penjualan Xpander untuk nasional sebesar 17 persen.
Baca: Trik Memaksimalkan Fitur Hiburan di Mitsubishi Xpander
Meskipun market share Xpander di DIY Jawa Tengah masih rendah, Amiruddin mengakui untuk SUV premium andalannya Pajero Sport masih menjadi market leader dengan capaian market share 50 persen atau di atas capaian nasional yang berkisar 46 persen.