Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C dalam produk perawatan kulit biasanya digunakan dalam bentuk serum. Setelah meresap ke dalam kulit, vitamin C dapat melindungi dari kerusakan, menghaluskan benjolan dan bercak kasar, mengurangi garis-garis halus dengan merangsang produksi kolagen, dan bahkan memudarkan bekas jerawat dan bintik hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serum vitamin C dapat digunakan pada malam hari. Namun ada juga anjuran untuk tidak memakainya di pagi atau siang hari. Hal tersebut karena sinar matahari dapat merusak vitamin C.
Dokter spesialis kulit, Astri Adelia mengatakan serum vitamin C dapat digunakan siang hari tergantung jenis vitamin C-nya. “Dilihat dari produknya menggunakan serum vitamin C jenis apa, kalau yang stabil kena sinar matahari tidak apa-apa, seperti ethyl ascorbic acid bisa dipanaskan 40 derajat celcius selama 90 hari itu tetap stabil,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018.
Astri menambahkan, jika jenis vitamin C dalam serum termasuk yang tidak stabil dan terkena paparan sinar matahari, vitamin C yang diharapkan menjadi antioksidan justru berubah menjadi oksidan. Hal ini tentu dapat berdampak buruk untuk kulit. Sebab itu, jika menggunakan serum vitamin C pagi atau siang hari dan beraktivitas di dalam atau luar ruangan sebaiknya tetap menggunakan tabir surya.
Vitamin C dapat digunakan untuk semua jenis kulit, baik itu normal, berminyak, atau kombinasi. Namun dalam kondisi tertentu jika menggunakan vitamin C kulit akan bereaksi. “Misalnya sedang iritasi akibat logam, saat inflamasi kalau menggunakan vitamin C pasti akan terasa perih,” ujar Astri. Saat mengalami kondisi tersebut, sebaiknya hentikan pemakaian serum vitamin C. Astri menyarankan untuk meredakan inflamasi agar tidak semakin bertambah parah.