Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama kurun waktu dua tahun terakhir, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah terjadi 600 kali longsor di seluruh Indonesia. Longsor Pangalengan yang menimpa Dusun Cibitung pada Selasa, 5 Mei lalu, termasuk longsor yang dahsyat.
"Ukuran longsorannya cukup besar, panjang 1.000 meter, lebar kira-kira 300 meter,” kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi Gede Suantika.
Kemiringan tebing mencapai 70 derajat. Panjang lidah longsoran atau panjang longsoran mencapai satu kilometer dan membawa ketebalan tanah sekitar 20 meter, yang dihitung dari areal gelincir hingga permukaan. Dengan jarak 1.000 meter longsoran itu, longsor Pangalengan masuk katagori longsor besar yang pernah melanda Indonesia.
Sampai dengan Rabu, 6 Mei sebanyak empat warga Dusun Cibitung ditemukan tewas dan enam lainnya masih hilang. Kepala Badan Geologi Surono menyebut longsor Pangalengan sejak 2 Mei 2015 sudah diperiksa Tim Gerakan Tanah, PVMBG, dan Badan Geologi. BPBD Kabupaten Bandung itu memberikan rekomendasi kepada BPBD agar melakukan evakuasi warga Dusun Cibitung.
Berikut perbandingan longsor Pangalengan dengan longsor lainnya dalam satu dasawarsa:
1. Desa Jemblungan, Banjarnegara
13 Desember 2014
Korban tewas: 50 tewas, 57 hilang
Lidah longsoran: 1-2 km
Luas longsoran: 17 hektar
2. Ciwidey, Kabupaten Bandung
22 Februari 2010
Korban tewas: 33 orang
Lidah longsoran: sekitar 1-2 km
Luas longsoran: 5 hektar
3. Cililin, Bandung
25 Maret 2013
Korban tewas: 14 orang
Lidah longsoran: sekitar 500 meter
Luas longsoran: 5 hektar
4. Desa Sijeruk, Kabupaten Banjarnegara
4 Januari 2006
Korban tewas: 76 orang
Lidah longsoran: sekitar 400-500 meter
Luas longsoran: 10 hektar
5. Karanganyar, Jawa Tengah
26 Desember 2007
Korban tewas: 62 orang
Lidah longsoran: sekitar 200 meter
EVAN | PDAT (dari berbagai sumber, diolah Tempo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini