Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Begini Penanganan Motor Matik Tanpa Kick Starter Terendam Banjir

Tanpa kick starter di Yamaha NMax atau Honda PCX, tentu membuat menyulitkan pemiliknya untuk menghidupkan mesin usai banjir

3 Januari 2020 | 17.08 WIB

Ratusan pengendara motor menepi, setelah melewati genangan banjir di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Kamis, 2 Januari 2020. Tempo/Wira Utama
Perbesar
Ratusan pengendara motor menepi, setelah melewati genangan banjir di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Kamis, 2 Januari 2020. Tempo/Wira Utama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Motor matik tanpa kick starter, seperti Yamaha NMax atau Honda PCX, tentu membuat kebingungan pemiliknya untuk menghidupkan mesin usai terendam air saat banjir. Menurut Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, mengatakan penanganan sepeda motor baik yang dilengkapi kick starter atau tidak sebenarnya sama saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Slamet menjelaskan, jika sepeda motor dalam kondisi tidak dihidupkan, maka kemungkinan kondisi mesin akan aman meski terendam air. "Air paling masuk ke knalpot, filter udara, atau CVT. Ketika motor kondisi mesin mati, semua klep kondisinya tertutup," ungkap Slamet Kasianom saat dihubungi Antara, Kamis 2 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Slamet mengatakan jika motor terendam air, pastikan tidak menghidupkan motor dan membersihkan air di sejumlah komponen. "Pastikan air yang di knalpot dibuang dengan cara mengangkat ban depan atau dengan cara melepas knalpot dari motor," kata Slamet.

Jika filter tersebut masih bawaan pabrik, berarti filter itu akan susah bercampur air karena adanya minyak di filter tersebut. "Kalau filter masih dalam keadaan standar itu ada lapisan minyak. Kalau ada air enggak mungkin menyatu atau masuk ke dalam, jadi tinggal dibuka dan dikeringkan saja," jelas dia.

Jika air memasuki komponen Continuously Variable Transimission (CVT), kata dia, cukup didiamkan dalam beberapa waktu karena air akan menguap dengan sendirinya.

"Kalau ada air di kawasan CVT, sebenarnya motor bisa jalan tapi hanya saja motor tidak bisa normal jalan karena selip. Jika sudah kering maka motor akan normal dan bisa jalan seperti biasa," tuturnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus