Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berhubungan Intim saat Haid Risikonya Hamil sampai Infeksi

Selain berisiko hamil, berhubungan intim saat haid juga dapat memberikan beberapa manfaat.

16 Oktober 2019 | 21.36 WIB

Ilustrasi pasangan dengan masalah seks. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan dengan masalah seks. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berhubungan intim saat haid kerap dianggap hal yang tabu bagi sebagian besar orang. Padahal, berhubungan seks saat menstruasi nyatanya memiliki manfaat yang tak terduga. Namun, ada pula sederet risiko yang patut diwaspadai mengenai berhubungan seks saat haid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hubungan intim ketika menstruasi harus dilakukan dengan benar dan aman. Berikut ini risiko yang harus diwaspadai saat berhubungan seks saat haid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Tertular penyakit menular seksual
Berhubungan seks saat haid membuat Anda lebih berisiko terkena penyakit menular seksual. Infeksi menular seksual yang berkaitan dengan haid adalah jenis yang ditularkan melalui darah, seperti HIV dan hepastitis. Wanita berisiko terkena penyakit menular seksual apabila pasangannya positif mengidap infeksi menular seksual, kemudian mereka melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Pasalnya, leher rahim akan sedikit terbuka selama masa haid. Kondisi ini memungkinkan kuman lebih mudah untuk memasukinya. 

Sedangkan jika sang wanita yang positif mengidap penyakit menular seksual, pasangannya dapat tertular karena virus maupun bakteri penyebabnya bisa hidup dalam darah dan menyebar melalui kontak dengan darah haid yang sudah terinfeksi.

2. Darah haid mengotori ranjang
Selain berisiko menularkan infeksi, berhubungan seks saat haid juga berpotensi mengotori ranjang Anda.  Bagaimana tidak, darah haid bisa mengotori kasur, seprai, selimut, hingga tubuh pasangan Anda. Apalagi jika Anda berhubungan seks ketika darah haid sedang deras-derasnya. Banyak orang tidak ingin melakukan hubungan seks saat haid karena khawatir dan cemas akan darah haid yang bercecer ke mana-mana. Kecemasan ini bisa saja membuat seks menjadi kurang nikmat. 

3. Terkena infeksi ragi atau jamur
Vagina memiliki kadar pH (indikator tingkat asam atau basa) antara 3,8 hingga 4,5 setiap bulannya. Namun selama menstruasi, kadar pH dapat meningkat akibat pH darah menjadi lebih tinggi. Inilah yang dapat menyebabkan jamur atau ragi berkembang lebih cepat di vagina.

Gejala infeksi jamur pada vagina cenderung terjadi seminggu sebelum menstruasi. Jadi, apabila hubungan seksual dilakukan selama waktu tersebut, gejala bisa saja bertambah parah. Meski begitu, infeksi jamur ketika bercinta saat haid masih memerlukan penelitian yang lebih luas agar hasilnya akurat.

4. Hamil
Meski kemungkinannya kecil, Anda bisa saja hamil apabila hubungan seks dilakukan saat sedang haid. Risiko kehamilan akan lebih besar bila hubungan seks dilakukan selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Namun durasi siklus menstruasi setiap wanita berbeda-beda, dan dapat berubah setiap bulannya. Pertimbangkan pula bahwa sperma yang telah masuk ke rahim dapat bertahan hidup hingga sekitar lima hari. 

Jika Anda memiliki siklus haid yang pendek (misalnya, 21-24 hari) dan mengalami ovulasi segera setelah selesai haid, kemungkinan hamil akan lebih tinggi. Apa alasannya? Pasalnya, ada kemungkinan sel telur akan keluar saat sperma masih bertahan dalam saluran reproduksi Anda. Lalu, pembuahan pun bisa berlangsung.

Namun selain risiko-risiko tersebut, berhubungan seks saat haid juga dapat memberikan beberapa manfaat. Khususnya untuk sang wanita. Beberapa wanita mungkin mengakui bahwa melakukan hubungan intim saat menstruasi lebih menyenangkan dibandingkan waktu lainnya. Sementara dari segi medis, bercinta saat haid memiliki sejumlah manfaat.

Selanjutnya manfaat berhubungan seks saat haid

Manfaat berhubungan seks saat haid

1. Meredakan kram perut
Kram perut merupakan salah satu gejala pre-menstruation syndrome (PMS) yang kerap terjadi pada sebagian besar wanita saat sedang haid. Gejala ini dapat muncul akibat rahim yang berkontraksi saat meluruhkan lapisannya yang keluar menjadi darah menstruasi. 

Saat kaum hawa berhasil mencapai orgasme, otot-otot rahimnya akan ikut berkontraksi kemudian mengendur. Kondisi inilah yang dikatakan dapat membantu dalam meredakan kram saat haid. Hubungan seks juga akan memicu produksi hormon endorfin dalam tubuh. Hormon ini akan memberikan rasa senang dan bahagia, sehingga pikiran Anda teralihkan dan fokus pada kenikmatan hubungan intim bersama pasangan. 

2. Meringankan migrain
Selain kram perut, sakit kepala dan migrain juga kerap menemani kaum hawa yang  sedang menstruasi. Dengan bercinta saat haid, sakit kepala yang Anda alami akan berkurang. Sebuah penelitan  juga menyebutkan bahwa sebagian wanita datang bulan yang mengalami migrain, mengaku sakit kepalanya terasa lebih ringan setelah berhubungan seks. Jadi, jangan sampai sakit kepala dan migrain menghalangi hubungan intim Anda.

3. Siklus haid menjadi lebih pendek
Bercinta saat haid merangsang otot-otot rahim Anda akan lebih sering mengalami kontraksi. Kondisi ini akan membuat jaringan lapisan rahim lebih cepat luruh dan keluar dari vagina sebagai darah haid. Berkat itu, siklus haid Anda pun bisa menjadi lebih cepat selesai dari biasanya. 

4. Menambah kepuasan saat bercinta
Bercinta saat haid dapat memberikan kepuasan yang lebih besar bagi kaum hawa. Pasalnya, perubahan hormon pada wanita yang sedang berovulasi dan mentruasi bisa membuatnya merasa lebih bergairah.

5. Sebagai pelumas alami
Cairan lubrikasi atau pelumas sangat dibutuhkan saat melakukan hubungan seks agar vagina tidak dalam kondisi kering dan memicu rasa sakit. Cairan ini umumnya akan muncul secara alami dari vagina ketika seorang wanita terangsang. Ketika bercinta saat haid, aliran darah menstruasi dapat berfungsi sebagai pelumas alami tambahan. Dengan ini, penetrasi pun menjadi lebih lancar dan  hubungan seks akan terasa lebih nyaman. 

Selanjutnya tips berhubungan seks saat haid

Tips aman dan nyaman bercinta saat haid

Bercinta saat haid memerlukan beberapa strategi jitu. Bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya, perhatikan hal-hal di bawah ini agar tetap aman dan penuh kenikmatan.

1. Lakukan saat volume darah haid sudah berkurang
Agar tetap nyaman dan tidak terasa kotor, Anda dan pasangan sebaiknya melakukan hubungan seks saat aliran darah haid sudah mulai sedikit. Misalnya, pada hari ketiga hingga kelima menstruasi.  Berhubungan intim saat haid di waktu tersebut akan mengurnagi potensi darah haid mengotori tempat tidur. Namun jika jumlah darah haid yang banyak bukanlah masalah bagi Anda dan pasangan, tak ada salahnya untuk tetap bercinta saat menstruasi.

2. Taruh alas di atas tempat tidur
Sebelum berhubungan seks, Anda bisa meletakkan beberapa handuk, kain berwarna gelap, atau perlak di atas tempat tidur Anda. Langkah ini akan melindungi seprai dan kasur Anda dari darah haid.  Anda juga bisa menyiapkan tempat berisi tisu di dekat Anda, agar mudah diambil untuk menyeka darah yang keluar kapanpun Anda membutuhkannya. 

3. Lepas tampon terlebih dahulu
Bagi Anda yang menggunakan tampon, pastikan Anda untuk melepasnya sebelum berhubungan seks saat haid. Jika tidak dikeluarkan, tampon dapat terdorong hingga masuk lebih dalam. Hal ini dapat memicu infeksi bakteri. Jika tampon masuk terlalu dalam, Anda mungkin saja akan membutuhkan pertolongan dokter untuk mengeluarkannya.

4. Bercinta di bawah pancuran kamar mandi (shower)
Bercinta saat haid di bawah pancuran (shower) bisa menjadi alternatif yang aman. Namun hal ini dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti darah yang tercecer, baik di tubuh Anda maupun pasangan.

5. Pilih posisi bercinta yang nyaman
Posisi misionaris (wanita di bawah dan pria di atas) merupakan salah satu gaya seks yang dapat menjadi pilihan ketika ingin bercinta saat haid. Posisi ini bisa membantu dalam mengurangi aliran darah yang keluar selama Anda berhubungan intim. 

Meski begitu, Anda sebaiknya tetap berhati-hati agar penetrasi tidak terlalu dalam. Hal ini karena Penetrasi yang terlalu dalam dapat menyentuh leher rahim (serviks). Pasalnya, posisi serviks akan lebih rendah dan lebih sensitif saat wanita datang bulan sehingga rasa nyeri bisa saja muncul. Beri tahu pasangan Anda apabila seks mulai memicu rasa sakit atau tidak nyaman. Kemudian, Anda dan pasangan bisa melanjutkan bercinta dengan lebih perlahan-lahan. 

6. Pastikan Anda menggunakan kondom
Kondom menjadi salah satu alat pelindung yang sebaiknya digunakan ketika Anda berhubungan seks saat haid. Dengan ini, Anda dapat terhindar dari kehamilan yang tak direncanakan serta infeksi penyakit menular seksual. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus