Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Boleh Stok Frozen Food Selama Pandemi Asal Ikuti Ketentuan Ini

Walau nutrisi berkurang namun frozen food sayur dan buah lebih sehat bila dibandingkan makanan dalam kaleng atau kemasan.

18 April 2020 | 05.33 WIB

ilustrasi makanan beku (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi makanan beku (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengelu selama pandemi corona ini makanan sehat dari bahan segar sekarang susah didapat saat belanja. Tapi jika harus stok bahan segar khawatir kandungan nutrisinya sudah rusak. Imbasnya banyak masyarakat yang kemudian beralih mengonsumsi makanan instan yang tinggi gula, garam dan minyak. Ada juga yang dalam kondisi terbatas beralih mengkonsumsi makanan beku atau frozen food.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter Spesialis Gizi Klinik Raissa Djuanda mengatakan sebenarnya kita bisa menyimpan sayur dan buah di freezer lemari es bisa sampai 2 bulan, asalkan ikuti ketentuan menyimpannya. "Misalnya sayuran pakai teknik rebus sebentar, setelah selesai lalu kasih es batu setelah itu bisa masuk ke cup atau storage lalu disimpan di freezer bisa konsumsi ambil secukupnya," ucap Raissa dalam Kuliah Whatsapp Pola Makan di Masa Karantina, Kamis 16 April 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian menurut Raissa, makanan yang dibekukan pasti ada nutrisi yang berkurang tapi belum tentu yang berkurang itu banyak. Tetap saja nutrisi sayur dan buah segar termasuk kategori makanan sehat dibandingkan makanan kemasan atau kalengan yang sudah ada tambahan pengawet dan pewarna.

"Untuk itu perhatikan jangka waktu, jangan terlalu lama dikonsumsi misal lebih dari dua bulan itu makanannya mungkin belum basi tapi nutrisinya sudah berkurang semakin banyak dibanding dalam dua minggu habis," tambah Raissa.

Sementara itu, jika Anda memilih frozen food perlu dilihat aturan penting dari fakta nutrisi atau nutrition fact di label produk, paling mudah terlihat kandungan gula garam dan lemak (GGL), berapa persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG). "Perlu diperhatikan per sajian-nya berapa misalnya kemasan 100 gram nutrition fact-nya ditulis biasanya hanya 20 gram atau seperlima dari kemasan artinya kandungan nutrisi dalam satu bungkus dikalikan lima," jelasnya.

Kenapa kita mesti memperhatikan kandungan GGL, sebab kalau kelebihan gula bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh dan harus diperhatikan gula tidak hanya dari gula pasir, tetapi juga gula di bahan makanan lain misalnya madu, sirup, atau mi tepung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus