Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Benda Baru Saidun mendatangi kantor Kepolisian Sektor Pamulang untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ia menendang toples di atas meja saat mengetahui siswa titipannya tidak masuk SMAN 3 Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini saya sudah hadir di Polsek Pamulang dengan menjalankan sesuai prosedur kesalahan saya dan memenuhi undangan terkait semuanya. Mudah mudahan persoalan ini cepat selesai," kata Lurah Benda Baru, Saidun kepada wartawan saat ditemui di Polsek Pamulang, Selasa 28 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Saidun, saat diperiksa, polisi bertanya sekitar permasalahan ia menendang toples diatas meja saat di ruangan Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan.
"Ada 13 pertanyaan sesuai dengan kejadian kemarin di SMAN 3 Tangsel, ya saya rasa teman- teman juga sudah sama-sama tahu apa permasalahannya," ujarnya.
Saidun mengungkapkan ia menyerahkan semuanya ke pihak penyidik untuk proses pemeriksaan lanjutan. Yang penting, kata dia, dia sudah memenuhi pemeriksaan polisi sebagai saksi.
"Saya siap ikuti aturan saja. Kalau dijadikan tersangka itu kewenangan bukan di saya, itu nanti kewenangannya ada di polisi. Ya saat kejadian itu kita manusia, enggak luput dari lupa dan salah," kata dia.
Apalagi, lanjut Saidun yang ia sampaikan atau dorong adalah aspirasi masyarakat yang ada di Benda Baru, yaitu keinginan menempuh pendidikan di sekolah negeri.
"Kalau bicara titipan tidak ada titipan. Enggak ada, saya hanya menyampaikan aspirasi masyarakat saya, itu saja," kata Saidun.
Sebelumnya Saidan diketahui marah saat mengetahui siswa titipannya untuk masuk ke SMAN 3 Tangerang Selatan tidak lolos ke sekolah yang berada di wilayah Pamulang itu.
Sementara pelaksana tugas kepala sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan Aan Sri Analiah membenarkan lurah Benda Baru sudah meminta maaf kepada dirinya.
"Kejadiannya Jumat tanggal 10 Juli kemarin, Pak lurah marah menendang toples makanan yang ada di meja. Mungkin Pak Lurah mendapat tekanan dari mana-mana agar masyarakatnya bisa masuk ke SMAN 3 dan proses PPDB sudah berakhir," kata dia.