Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Peran bus sekolah di lingkungan DKI Jakarta kini semakin vital. Sejak pandemi Covid-19, bus sekolah telah berperan multifungsi. Alih-alih menganggur karena siswa sekolah belajar daring, armada ini justru kian sibuk dalam melayani masyarakat. Peran bus sekolah saat ini adalah membantu mengantisipasi lonjakan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Juanda, Manggarai dan Tebet, juga dari Stasiun Bogor menuju ke lima stasiun di DKI Jakarta tersebut. Bus sekolah pun digunakan untuk mengevakuasi pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan Covid-19 seperti Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Tidak hanya itu, bus sekolah di masa pandemi pun dibutuhkan sebagai moda angkutan tenaga-tenaga medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk mendukung kelancaran mobilitas tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun semakin mengandalkan Sistem Pelacakan Berbasis GPS dari Fox Logger. Kepala Satuan Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta Siswanto Adi Nugroho mengatakan keberadaan GPS Fox Logger menopang operasional bus sekolah dalam beberapa hal yang krusial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Siswanto mengatakan memantau mobilitas bus sekolah bisa mengontrol penggunaan bahan bakar minyak dan kinerja layanan bus supaya sesuai rute. GPS Fox Logger juga membantu memberikan data jumlah bus yang melayani tenaga medis dan evakuasi pasien Covid-19. "Selain itu sistem itu pun memberikan data seputar rute serta daerah mana saja yang terlihat banyak diminati masyarakat atau permintaan dilayani bus sekolah setiap harinya,” kata Siswanto dalam keterangan pers pada 30 Juli 2021.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mendapat informasi tambahan berupa data rute serta permintaan layanan ini. “Dari data tersebut, bisa diolah menjadi informasi di daerah mana saja yang angka Covid-nya tinggi,” kata Siswanto menjelaskan.
Siswanto mengatakan pihaknya sudah menggandeng GPS Fox Logger sejak tahun 2015. Saat itu penggunaan sistem ini tidak saja untuk bus sekolah, tapi juga untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain yang membutuhkan GPS seperti truk sampah serta pemadam kebakaran. Khusus untuk bus sekolah, alat ini digunakan untuk mengontrol setiap unit layanan bus sekolah agar mobilitasnya berjalan baik, efisien, efektif dan produktif. Dengan GPS Fox Logger, Pemprov DKI bisa memonitor mulai dari kesesuaian rute, akuntabilitas kilometer dan penggunaan BBM, keamanan aset, hingga integrasi sistem transportasi yang modern.
Siswanto menambahkan sistem pelacakan ini menawarkan harga yang kompetitif. Web server yang sistem ini miliki secara independen, berdomisili di Indonesia, fiturnya lengkap. "Pelayanan mereka juga cepat dalam merespons jika ada keluhan, seperti melakukan perbaikan bila ada kerusakan,” kata Siswanto.
CEO Fox Logger Indonesia, Alamsyah Cheung, menyatakan akan terus meningkatkan layanan pelacakan itu bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama di masa pandemi seperti saat ini. “Sebab kami ingin bisa membantu penanganan Covid-19 sebaik mungkin,” katanya.
Baca: Bus Sekolah Angkut Pasien Covid-19, DKI: Tugas dari Gubernur Sejak Maret