Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Modal popularitas tidak cukup untuk mendulang suara karena pemilih sudah semakin pintar melihat rekam jejak caleg.
Fenomena kalangan selebritas berbondong-bondong menjadi calon legislator di setiap pemilu sudah lama terjadi.
Partai politik ramai-ramai menggaet pesohor dengan tujuan memenuhi kebutuhan branding partai bersangkutan.
JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menilai anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berlatar belakang sebebritas belum terlihat jelas perannya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat di Senayan selama ini. Karena itu, partai politik semestinya mengevaluasi kinerja mereka lebih dulu sebelum ramai-ramai mengajukannya sebagai bakal calon anggota legislatif dalam Pemilu 2024.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo