Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Perdagangan Amerika Serikat merilis laporan rahasia Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump. Laporan tersebut berisi tarif tinggi impor mobil dengan alasan keamanan nasional.
Pada Mei 2019, menurut dokumen itu, Trump menyatakan beberapa mobil impor tidak dikenal menimbulkan risiko keamanan nasional. Besaran tarif impor mobil pun sebesar 25 persen berikkut suku cadangnya.
Kebijakan tarif impor itu membuat hilangnya ratusan ribu pekerjaan produksi mobil, menaikkan harga kendaraan, dan mengancam industri mobil swakemudi.
Di sisi lain, melansir laman Autoblog hari ini, Kamis, 8 Juli 2021, ada subsidi de facto di pasar AS untuk sejumlah merek, di antaranya Volkswagen dan Toyota. Laporan tersebut ada dalam dokumen 116 halaman tadi.
"Penetrasi impor yang signifikan selama tiga dekade terakhir telah sangat melemahkan industri otomotif AS. Ini membahayakan kepemimpinan militer AS dan kemampuannya untuk memenuhi persyaratan pertahanan Amerika," tulis laporan tersebut.
Di bawah kepemimpinan Presiden AS Joe Biden, semua keputusan tarif impor mobil era Trump diubah. Biden telah mengambil pendekatan yang lebih konsiliatif dengan beberapa mitra dagang AS.
Baca:Kementerian Perindustrian Batasi Impor Mobil CBU, Ini Alasannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini