Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Efek Minum Air Dingin Menurut Studi, Benarkah Membuat Makan Lebih Banyak?

Banyak klaim seputar minum air dingin, ada yang mengatakan buruk untuk kesehatan, tapi ada yang berpendapat sebaliknya. Cek fakanya menurut studi.

27 Agustus 2021 | 09.45 WIB

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi air dingin (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pendapat yang beredar tentang efek minum air dingin atau air es. Sebagian mengklaim bahwa minum air dingin buruk untuk pencernaan dan dapat menyebabkan penumpukan lendir, sementara yang lain mengklaim bahwa air dingin membantu membakar lebih banyak kalori dan membantu kinerja olahraga. Seperti apa faktanya? Bolehkah minum air es saat cuaca panas?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari eatthis.com, tak banyak studi ilmiah yang membuktikan bahwa air es buruk bagi kesehatan. Tapi yang pasti, efek utama dari minum air dingin adalah baik untuk hidrasi tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perlu diketahui bahwa minum air pada suhu berapa pun akan membantu tubuh terhidrasi. Hidrasi penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga organ berfungsi dengan baik, memberikan nutrisi ke sel-sel tubuh, bahkan dapat membantu mencegah infeksi, menurut Harvard Health.

Namun, secara khusus minum air dingin telah terbukti membantu rehidrasi lebih dari suhu lainnya. Satu studi dari International Journal of Clinical and Experimental Medicine, melibatkan enam atlet pria berbeda yang mengonsumsi air pada suhu berbeda, menemukan bahwa minum pada suhu 16 derajat Celcius dengan asupan air yang lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit keringat dibandingkan dengan yang lain. Studi menyimpulkan bahwa air keran dingin dapat menjadi suhu tertinggi untuk tujuan rehidrasi, terutama bagi para atlet saat berolahraga di cuaca panas.

Selain meminumnya, air dingin juga terbukti membantu atlet dalam pemulihan latihan. Satu studi dari Human Kinetics Journal menemukan bahwa mandi air dingin 10 menit 20 menit setelah olahraga dapat membantu status hidrasi. Ditambah lagi, mandi air dingin 10 menit (juga dikenal sebagai terapi air dingin) terbukti membantu pemulihan otot bagi para atlet juga, menurut European Journal of Applied Physiology.

Namun, ada beberapa ahli kesehatan yang mengklaim bahwa air dingin sebenarnya tidak baik untuk kesehatan tubuh, tapi teorinya telah terbantah.

Dalam praktek pengobatan tradisional Ayurveda, disebutkan bahwa minum air es sebenarnya buruk untuk pencernaan tubuh secara keseluruhan. Klaim khusus ini menyatakan bahwa minum air dingin dapat menyempitkan pembuluh darah, mengakibatkan ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dan vitamin tertentu, dan makanan.

Selain itu, minum air hangat telah menjadi bagian dari budaya bagi banyak orang. Ada klaim bahwa air hangat dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan bahkan baik untuk kesehatan usus.

Kesalahpahaman umum lainnya tentang minum air es adalah hal itu dapat menyebabkan penumpukan lendir. Pemahaman ini berasal dari studi 1978 dari CHEST Journal yang mengukur kecepatan lendir hidung dan hambatan aliran udara hidung, ditemukan bahwa cairan panas lebih unggul daripada cairan dingin dalam mengelola cairan tubuh hidung. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian khusus ini diarsipkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional, tapi tidak lagi tersedia di CHEST Journal online.

Terakhir, ada klaim bahwa minum air dingin bisa membuat lebih lapar. Ini berasal dari penelitian 2005 dari University of Florida yang membandingkan perbedaan nafsu makan saat berolahraga di air dingin versus air hangat. Kesimpulannya, mereka yang berolahraga di air dingin mungkin memiliki asupan energi berlebihan setelah berolahraga yang bisa membuat orang merasa lebih lapar dan menyebabkan makan lebih banyak.

Tubuh memang bekerja sedikit lebih banyak untuk menaikkan suhu tubuh setelah minum air dingin, tapi itu hanya membutuhkan delapan kalori sehingga tidak signifikan.

Meskipun banyak perdebatan tentang minum air dingin versus air suhu kamar, para ahli setuju bahwa yang terpenting adalah cukup minum air untuk tetap terhidrasi. Preferensi suhu air tidak akan menjadi masalah asalkan kebutuhan harian terpenuhi.  

Baca juga: Minum Air Dingin Dapat Menurunkan Berat Badan, Faktanya

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus