Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Agung, ibunda Faisal Amir, mengatakan sudah memberi izin kepada putranya untuk mengikuti demo yang berujung bentrok mahasiswa vs polisi di depan gedung DPR, Jakarta. Faisal yang merupakan mahasiswa Universitas Al Azhar itu pamit ke orangtuanya pada Senin, 23 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari Senin pagi saya ajak dia untuk penyuluhan di Dinkes. Dia bilang ngga bisa, karena Senin-Selasa mau mimpin demo. Ya sudah, saya bilang hati-hati, ya, nak," ujar Ratu kepada Tempo, Rabu, 25 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah berangkat demo seharian, Faisal sempat pulang ke rumah pada Senin malam. Namun Selasa paginya, tanpa sempat berpamitan ke orang tua, Faisal berangkat kembali ke DPR untuk melanjutkan aksi demo.
"Dia anaknya memang aktif, baik, mau berkorban sama teman, sederhana," kata Ratu.
Pada Selasa malam, Ratu tiba-tiba mendapat kabar dari teman-teman Faisal yang mengatakan bahwa anaknya menjadi salah satu korban kerusuhan di Gedung DPR.
Faisal Amir lantas dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, Slipi, Jakarta Pusat. Faisal kritis dan menjalani operasi pukul 21.00-05.00. Setelah menjalani operasi selama delapan jam, Faisal melewati masa kritisnya.
Ratu mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, anaknya itu mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah. Beruntung nyawa Faisal masih terselamatkan dan saat ini sudah mulai membaik.
Melihat kondisi putranya itu, Ratu meminta kepada seluruh aparat untuk tak bertindak represif dan arogan kepada mahasiswa. "Bayangkan kalau keluarga dia yang dipukul dan dibunuh?" kata Ratu.
Demo mahasiswa di DPR berakhir ricuh. Bentrok mahasiswa vs polisi mengakibatkan korban luka di kedua pihak. Sejumlah fasilitas umum pun rusak. Demo ini dipicu penolakan mahasiswa terdapat RUU KUHP dan Revisi UU KPK yang dibahas dan akan disahkan di DPR.