Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pukulan seperti tidak henti mendera Huawei. Setelah Presiden Trump melarang perusahaan di AS berhubungan bisnis dengan Huawei, sekarang bahkan perusahaan pengiriman FedEx menolak mengirimkan paket berisi ponsel Cina itu meski bukan sebagai barang dagangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Majalah gadget ternama PCMag mencoba mengirimkan ponsel Huawei P30 Pro dari kantor mereka di Inggris ke AS, namun barang dikembalikan ke pengirim dengan alasan ada larangan dari Pemerintah AS.
Dalam laman PCMag, Jumat, 21 Juni 2019, disebutkan Kantor PCMag di Inggris yang memiliki P30 Pro akan mengirimkan ke kantor majalah di New York yang membutuhkannya.
Staf PCMag mengisi formulir pengiriman dengan mencantumkan merek telepon. Paket itu meninggalkan Inggris melalui Parcelforce, bagian dari Royal Mail. FedEx sebagai rekanan Royal Mail di Amerika, mendapat paket tersebut untuk dikirimkan ke alamat di New York. Namun yang terjadi, lima jam kemudian paket itu kembali ke Inggris dengan catatan tidak bisa dikirim karena ada sanksi pemerintah AS terhadap Huawei.
“Pada 16 Mei 2019, Huawei Technologies Co., Ltd. dan 68 afiliasi globalnya dimasukkan dalam Daftar Entitas yang menetapkan perusahaan AS untuk berbisnis dengannya. Maaf atas ketidaknyamanan ini," demikian tertulis alasan paket dikembalikan ke pengirim.
Perwakilan dari Huawei dalam sebuah unggahan di Twitter, mengatakan bahwa FedEx "salah tafsir" terhadap keputusan pemerintah dan daftar entitas. Tampaknya tidak ada alasan hukum bagi FedEx untuk tidak mengirimkan paket ponsel Huawei.
Baik FedEx atau Parcelforce tidak memberikan komentar dan tanggapan resmi atas insiden ini.
"Ini sangat menggelikan," kata Sascha Segan, wartawan PCMag New York.
Berita lain terkait Huawei dan Perdang Dagang AS dengan Cina, bisa Anda simak di Tempo.co.
PCMAG | GIZMOCHINA