Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gabrielle Union mengungkapkan perjalanannya menjadi seorang ibu. Sebelum akhirnya memiliki anak, Kaavia James Union Wade, 2, Gabrielle mengalami banyak keguguran. Dia tak tahu penyebab keguguran itu sampai akhirnya dia didiagnosis mengalami adenomiosis, yakni kondisi saat jaringan endometrium (jaringan yang melapisi rahim) ada di dalam dan tumbuh menerobos dinding otot rahim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena kondisi tersebut, Gabrielle memilih cara lain untuk memiliki anak. Pada 2016, dia diberi tahu dokter bahwa peluang terbaiknya untuk memiliki bayi yang sehat adalah melalui ibu pengganti. Tapi saat itu dia tak ingin melakukannya karena dia ingin merasakan hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya belum siap untuk melakukan itu," tulisnya dalam esai untuk Time, seperti dilansir People, Minggu, 12 September 2021. "Saya ingin pengalaman hamil. Untuk melihat tubuh saya mengembang dan bergeser untuk mengakomodasi keajaiban ini di dalam diri saya."
Lebih dari setahun kemudian, Gabrielle minum obat yang akan memberinya peluang 30 persen untuk melahirkan bayi cukup bulan. Tapi risikonya, dia seperti mengalami menopause dini dan bisa membuat tulang mudah patah.
Pada akhirnya, suaminya, Dwyane Wade, berubah pikiran dengan satu pernyataan singkat: “Kita sudah melakukan cukup banyak."
Awalnya, Gabrielle tidak setuju dengan tanggapan Wade. Tapi dia bertahan. "Sebanyak kita menginginkan bayi ini, aku menginginkanmu," kenangnya. "Kita telah kehilangan terlalu banyak dalam hubungan ini sehingga saya mendukungmu untuk melakukan satu hal lagi untuk tubuh dan jiwamu."
Gabrielle ketakutan di awal perjalanan dengan ibu pengganti. Namun, setelah bertemu dengan ibu pengganti, Natalie, banyak ketakutan yang terhapus, terutama ketika tahu bahwa adalah penggemar Gabrielle.
Pada Maret 2018, Natalie menjalani tes kehamilan dan hasilnya positif. Dia memamerkan baby bump-nya ke Gabrielle ketika bertemu dengan dokter di trimester pertamanya. Gabrielle senang, tapi sebagian dirinya merasa tidak berharga karena dia menganggap itu adalah simbol kegagalannya. Dia sangat emosional ketika melihat pemeriksaan ultrasonografi atau USG janin di dalam perut Natalie.
"Itu tiba-tiba menjadi sangat nyata. Dwyane meraih tanganku, dan ada begitu banyak kebahagiaan di wajahnya, aku kehilangannya. Tangisanku tercekat di tenggorokan, air mata mengalir."
Lima bulan kemudian, pasangan itu mengumumkan kepada teman-temannya bahwa mereka sedang menantikan seorang bayi. Wade sangat senang dan bahkan mengungkapkan rencananya untuk menato nama putri mereka - Kaavia James - di bahunya malam itu juga.
"Setelah keguguran pertama saya, saya tidak pernah memberi tahu orang-orang ketika kami hamil. Bahkan ini terasa berbahaya,” kata dia.
Kaavia James lahir beberapa minggu lebih awal, butuh 38 jam persalinan sebelum dia lahir. Dokter terpaksa melakukan operasi Caesar darurat setelah menemukan tali pusar terlilit di pergelangan kaki bayi.
Sekali lagi, Gabrielle diliputi emosi. "Lega, kecemasan, teror, kegembiraan, kebencian, ketidakpercayaan, rasa syukur ... dan juga, pemutusan hubungan,” kata dia.
Dia bahagia atas kelahiran anaknya, tapi dia juga sedih karena ini menjadi momen perpisahan Natalie dengan anak yang pernah hidup di dalam rahimnya.
“Saya melihat Kaavia James di atas meja, dan kemudian kembali ke mereka. Butuh kami semua untuk membuatnya, jadi saya ingin berbagi kali ini dengan mereka."
Di akhir artikel, Gabrielle Union mengatakan bahwa dia merasa perlu membagikan kisah perjalanan menjadi seorang ibu dengan cara uang berbeda.
Baca juga: Gabrielle Union Mulai Ajari Putrinya Self-Love Sejak Dini