Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hari Ini, Paparan Radiasi di Perumahan Batan Indah Mulai Turun

Paparan radiasi zat radioaktif Cesium 137 di Perumahan Batan Indajh telah turun dari 200 microsievert per jam menjadi 9 microsievert per jam.

19 Februari 2020 | 16.02 WIB

Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Memasuki hari ke tujuh penemuan zat radioaktif Cesium 137 di perumahan Batan Indah, paparan radiasi di lokasi sudah turun 9 microsievert per jam. Perkembangan terakhir radiasi itu disampaikan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya bicara dari data Bapeten, awalnya 200 microsievert kemudian turun 130, lalu turun 90 lalu 30  dan saat ini jadi 9," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohar, Rabu 19 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Abdul, ia mendapat data tersebut pagi tadi dari hasil pengukuran kemarin. Tingkat radiasi 9 microsievert ini masih 300 kali lipat dari ambang batas aman Bapeten sebesar 0,03 microsievert. Jika paparan radiasi mencapai angka 0,03 microsievert per jam, daerah itu bisa disebut telah bersih dari kontaminasi zat radioaktif Cesium 137. 

"Kita ukur menggunakan alat ukur milik Bapeten, jadi masih sekitar 300 kali lebih besar, dan hari ini masih kita lanjutkan penggalian, kalau bicara besar atau tidak secara teknis itu kecil, dan mungkin dampak secara kesehatan itu mungkin tidak begitu kelihatan dan tidak berdampak," ujarnya.

Yang menjadi masalah, kata Abdul, lokasi ini bukan lokasi pemanfaatan sehingga paparan radiasi di atas normal berapa pun itu nilainya tidak diperkenankan sehingga harus dihilangkan dan saat ini tanah masih terus digali.

"Prinsipnya kita menormalkan lagi sehingga masyarakat bisa beraktivitas lagi dengan nyaman, normal, tanpa dia menerima radiasi yang seharusnya dia tidak terima," ujarnya.

Sampai pagi tadi, ada 199 drum tanah yang diduga terkontaminasi zat radioaktif itu yang dibawa ke Batan. Meski radiasi sudah turun, pada hari ini disediakan kurang lebih 60 drum untuk mengangkut tanah dari perumahan Batan Indah untuk proses dekontaminasi.

MUHAMMAD KURNIANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus