Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hilda Vitria Pacaran Lagi, Ini Penyebab Hubungan Cinta yang Hampa

Pesinetron Hilda Vitria dikabarkan berpacaran dengan Billy Syahputra meski Kriss Hatta mengklaim Hilda adalah istrinya.

6 Februari 2018 | 19.12 WIB

Hilda Vitria. instagram.com
Perbesar
Hilda Vitria. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Semakin banyak wanita yang masih terikat dalam pernikahan menjalin hubungan lagi dengan laki-laki lain. Kabar teranyar adalah soal pesinetron Hilda Vitria yang berpacaran dengan komedian Billy Syahputra, adik almarhum Olga Syahputra, meski Hilda Vitria disebut sebagai istri pemain sinetron Kriss Hatta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hubungan antar manusia masa kini, termasuk juga hubungan percintaan, kian merenggang dan telah menjadi dangkal. Tidak ada ikatan, tidak ada konektivitas. Beberapa dari kita mencari seseorang hanya untuk mendapatkan kesenangan atau menambahkan sesuatu ke status sosial dan bukan karena cinta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cinta seolah sudah tak lagi bermakna. Hubungan cinta telah kehilangan keagungannya. Hubungan cinta kini telah berubah menjadi cara untuk mencapai kepuasan diri semata dan berikut adalah penyebabnya, seperti dilansir Boldsky.

1. "One night stands", "Open relationship", dan "Friends with benefit". Kebanyakan dari kita telah menemukan cara baru untuk mendapatkan kesenangan tanpa perlu memiliki pasangan yang sah dan terikat dalam pernikahan. Ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa jarak antara dua pasangan semakin lebar.

2. Kita memiliki impian besar. Kita bekerja keras dan memiliki jadwal yang sibuk. Kita sibuk mengejar kesuksesan sepanjang waktu. Jadi, hubungan yang sehat telah menjadi prioritas kedua. Kini, kekayaan dan kesuksesan materi telah menjadi prioritas utama.

3. Kadang-kadang, kita hanya membutuhkan seseorang untuk diajak bergaul, menemani menonton film di bioskop, nongkrong di kafe, dan berbelanja, itu saja. Kita tidak lagi merasa butuh seseorang yang bisa memahami diri kita secara mendalam dan menghargai kita apa adanya.

4. Kita dikelilingi oleh banyak orang yang menarik. Setiap hari, kita melihat dan bertemu begitu banyak orang, entah itu di angkutan umum, tempat bekerja, atau suatu acara. Kita memiliki banyak kesempatan untuk melihat lebih banyak orang. Jadi, ketika pilihan yang lebih baik datang, kita bersedia untuk menipu atau membuang pasangan.

5. Kecanggihan gawai telah membajak hidup kita. Meskipun secara fisik berada di dekat pasangan, mata dan tangan sibuk dan terpaku pada layar ponsel.

6. Kita telah menyalahartikan rasa ketertarikan sebagai cinta. Kita berharap hubungan cinta bisa menghibur dan memberi rasa sukacita. Hal-hal yang normal terasa membosankan bagi kita.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus