Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab pengerjaan proyek underpass yang menghubungkan Mampang dan Kuningan belum juga selesai adalah pipa gas dan pipa air di bawahnya.
"Pipa air dan gas itu yang menghalangi dan harus dipindahkan secepatnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Oktober 2017. Pipa yang disebut Anies adalah dua pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan sebuah pipa air milik PT PAM Lyonnaise Jakarta (Palyja). Menurut dia, seharusnya pipa dipindahkan pada Juli lalu.
Namun, hingga kini, proses pemindahan kedua pipa gas dan air itu belum dimulai. "Janjinya selesai akhir Desember 2017."
Dua pipa gas itu terbentang di zona 5A, yaitu Jalan Gatot Subroto. Masing-masing berdiameter 600 milimeter dan 250 milimeter. Sedangkan pipa air berlokasi di zona 6F, yaitu Jalan Rasuna Said, dengan diameter 400 milimeter.
Akibat molornya pemindahan ketiga pipa itu, beberapa bore pile yang digunakan untuk menjaga kestabilan lereng dinding penahan tanah tidak dapat dikerjakan. Dampaknya adalah pekerjaan galian, lantai perkerasan jalan, dinding arsitektural, serta perlengkapan jalan di kedua zona tidak dapat dikerjakan.
Anies Baswedan menyebut proyek underpass Mampang-Kuningan ini akan molor. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada 15 Desember 2017. Nyatanya, hingga kini, pembangunan baru mencapai 65 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini