Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tulungagung - Petugas Badan SAR Nasional berjuang keras mengeluarkan tubuh seorang nenek dari dasar sumur sedalam 5 meter. Kondisi korban yang meninggal di dasar sumur tanpa air sempat memicu dugaan adanya gas beracun.
Sulastri, 75 tahun, warga Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, tiba-tiba ditemukan telah berada di dasar sumur di belakang rumahnya. Hal ini pertama kali diketahui anaknya sendiri saat melintas di sekitar sumur. Kala itu dia mendapati tongkat milik Sulastri yang biasa digunakan untuk menopang badan tersandar di tembok kamar.
“Saat dilihat ke dalam sumur, ditemukan Sulastri telah meringkuk,” kata Ali Murtadho, Camat Karangrejo, yang berada di lokasi untuk melihat proses evakuasi warganya, Kamis, 5 November 2015.
Warga yang berusaha mengangkat korban dari dasar sumur sempat mengurungkan niat setelah mencurigai adanya gas beracun di bawahnya. Hal ini didasarkan pada praduga penyebab kematian korban yang bukan karena tenggelam, mengingat sumur tersebut dalam keadaan kering.
Kecurigaan warga makin besar saat memasukkan lilin ke dalam sumur yang mendadak padam. Hal itu diartikan sebagai keberadaan gas beracun yang memicu matinya sumber api. Karena takut, warga akhirnya meminta bantuan tim Basarnas untuk mengevakuasi Nenek Sulastri.
Setelah memastikan tak ada gas beracun di dalam sumur, seorang petugas terjun ke dalam sumur menggunakan katrol. Petugas pun berhasil mengevakuasi tubuh Sulastri yang sudah dalam kondisi tewas selama kurang-lebih satu jam.
Brian Gautama, anggota Basarnas yang membantu evakuasi korban, menduga korban sengaja menjatuhkan diri ke dalam sumur. Namun dia tak berani memastikan hal itu karena menjadi wewenang kepolisian untuk menyelidikinya. “Namun kami pastikan tak ada gas beracun di bawah sana,” ujarnya.
Sejumlah warga menyebutkan korban memang sengaja bunuh diri lantaran stres menderita penyakit menahun. Dan atas permintaan keluarga pula jasad Sulastri langsung dimakamkan tanpa melalui proses otopsi.
HARI TRI WASONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini