Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Presiden Volodymyr Zelensky agar Ukraina segera bergabung menjadi anggota NATO, ibarat panggang jauh dari api. Dalam konferensi tingkat tinggi anggota NATO yang digelar di Vilnus, ibu kota Lituania, belum ada tanda-tanda Ukraian segera menjadi anggota NATO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal ketika kerangka waktu tidak ditetapkan baik untuk undangan maupun untuk keanggotaan Ukraina. Sementara pada saat yang sama kata-kata yang tidak jelas tentang "kondisi" ditambahkan bahkan untuk mengundang Ukraina," tulis Zelensky melalui akun Twitternya pada Selasa, 11 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia melanjutkan, tampaknya tidak ada kesiapan untuk tidak mengundang Ukraina ke NATO atau menjadikannya anggota Aliansi. "Ini berarti bahwa jendela kesempatan yang tersisa untuk menawar keanggotaan Ukraina di NATO dalam negosiasi dengan Rusia. Dan bagi Rusia, ini berarti motivasi untuk melanjutkan terornya,” ujarnya. Zelensky mengatakan dia akan membahas hal ini di forum KTT.
Sebanyak 31 anggota NATO tak satu suara soal bergabungnya Ukraina. Sementara Kyiv ingin segera diizinkan masuk ke dalam aliansi Barat, yang diikat oleh jaminan keamanan bersama.
Negara-negara anggota NATO setuju Kyiv tidak dapat bergabung selama perang. Namun sejumlah anggota NATO di Eropa Timur telah mendukung sikap Kyiv, dengan alasan bahwa membawa Ukraina di bawah payung keamanan kolektif NATO adalah cara terbaik untuk mencegah Rusia menyerang lagi.
Sebaliknya negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman lebih berhati-hati. Mereka waspada terhadap setiap langkah yang dikhawatirkan dapat menarik NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
Meski keanggotaan Ukraina belum disetujui, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Kyiv akan mendapatkan lebih banyak bantuan militer dan jaminan keamanan. Ukraina juga akan mendapat format baru kerjasama dengan aliansi, yang disebut Dewan NATO-Ukraina.
"Saya berharap sekutu akan mengirimkan pesan yang jelas, bersatu dan positif di jalan menuju keanggotaan untuk Ukraina," kata Stoltenberg di KTT NATO.
Permintaan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, membuat Rusia berang. Kremlin menuduh NATO memperlakukan Rusia seperti musuh dan akan mengikuti setiap keputusan yang diambil pada pertemuan puncak dua hari di Vilnius.
“Rusia dianggap oleh mereka (pemimpin NATO) sebagai musuh. Dalam suasana inilah diskusi (di Vilnius) akan dilakukan,” kata juru bicara Dmitry Peskov dalam jumpa pers reguler, Selasa, 11 Juli 2023.
Dalam komentar terpisah, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga mengatakan Moskow mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi perluasan NATO.
Selain Ukraina, invasi Rusia sejak Februari tahun lalu mendorong tetangga Nordik Finlandia dan Swedia untuk meninggalkan non-blok militer selama beberapa dekade. Finlandia dan Swedia pun mendaftar untuk bergabung dengan NATO.
Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO pada April tetapi aksesi Swedia tertahan oleh perselisihan dengan Turki. Kebuntuan itu tampaknya telah berakhir setelah pembicaraan di Vilnius pada Senin malam, ketika Presiden Turki Tayyip Erdogan setuju untuk mengirimkan permohonan Swedia ke parlemen Turki untuk ratifikasi. Stoltenberg memuji langkah itu sebagai "bersejarah".
Moskow menyebut ekspansi timur NATO sebagai faktor kunci dalam keputusannya menginvasi Ukraina. Rusia mengkritik penyelenggaraan KTT selama dua hari itu.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Komandan Kapal Selam Rusia Ditembak Mati Saat Sedang Lari Pagi