Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik akun Twitter atas nama mz gojek atau @ryan_nus menjelaskan penyebab kemacetan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dia membuat sebuah utas dengan melampirkan link berita yang berisi respon Anies terhadap terlambatnya Presiden Jokowi menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia pada Kamis lalu, 28 November 2019.
Jokowi mengaku terjebak macet, sedangkan Anies mengatakan akan mengecek lokasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sini pak @aniesbaswedan. Saya bantu jelasin penyebab macet parahnya di jalan satrio selama beberapa bulan terakhir. Kebetulan itu tempat ngojol saya tiap hari. Simak ya pak, lengkap sama foto-fotonya deh...," ujar pemilik akun, Sabtu, 30 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemilik akun mz gojek mengaku dirinya pernah membuat cuitan ihwal pembangunan proyek trotoar pada akhir Juni 2019. Artinya, menurut dia, pengerjaan trotoar di Jalan Dr. Satrio, Jakarta Selatan sepanjang 2 kilometer itu sudah memakan waktu 5 bulan.
"Bapak @aniesbaswedan tau kan trotoar di Mall Lotte itu udah bagus dan lebar banget? Eh ini ditambahin lagi trotoarnya. Mungkin sekarang trotoarnya udah lebih lebar dari ruas jalan," cuit mz gozek sambil menunjukkan foto pembangunan proyek.
Selanjutnya, dia menunjukkan perombakan pedestrian di sekitar kawasan Sampoerna. Dampaknya, kata dia, terjadi penyempitan di puteran balik kolong flyover.
"Liat macetnya bukan merah lagi tapi udeh item," tulis pemilik akun mz gojek sambil menunjukkan tangkapan layar Google Maps di Jalan Dr. Satrio.
Berikutnya, dia mengkritik kendaraan proyek yang sering parkir di pinggir jalan sehingga membuat kemacetan semakin parah. Padahal, proyek pelebaran pedestrian sudah membuat macet. Kondisi itu disebut membuat kemacetan tak terputus hingga ke Kampung Melayu.
Pemilik akun kemudian menyampaikan penyebab krusial kemacetan. Menurut dia, di sekitar gedung Standard Chartered atau Sampoerna ada puteran balik yang suka ditutup karena pengerjaan proyek tersebut pas jam sibuk.
"Apa gak bisa ngerjainnya pas malem2 aja? Liat deh tuh macetnye puyeng," ujar dia kembali menunjukkan tangkapan layar Google Maps.
Setelah Jalan Dr. Satrio, ujar dia, pelebaran trotoar juga tampak di Jalan Casablanca. Pagar proyek terlihat didirikan di lokasi itu. Namun menurut dia, sudah beberapa minggu tanpa ada pengerjaan.
Pemilik akun menyarankan, pengerjaan proyek trotoar di Jalan Sudirman menjelang Asian Games 2018 harusnya bisa menjadi contoh. Ruas jalan lebih panjang dari Jalan Dr. Satrio namun pengerjaan di sana jauh lebih cepat.
"Dikerjakan pagi siang malam. Pengerjaannya rapih dan hasilnya bagus," ujar dia.
Dalam bagian terakhir utas, dia mengaku sangat setuju pedestrian untuk pejalan kaki harus diperbagus. Namun dia memberikan beberapa catatan.
"Pengerjaannya cepat, pengerjaannya rapih, lebar trotoarnya gak lebay, trotoar yang udah bagus gak dibongkar, dan setelah jadi gak ditempatin orang jualan.
Sekian pak @aniesbaswedan," ujar dia.
Hingga berita ini dibuat, utas tersebut telah diretweet lebih dari 6 ribu kali dan mendapatkan 6,400 like. Tempo coba menghubungi pemilik akun yang memberi tahu Gubernur Anies Baswedan tersebut, namun belum mendapatkan balasan.