Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Jocelyn Adrianto ditunjuk sebagai Direktur RS MItra Keluarga Kalideres yang baru setelah rumah sakit itu dikenakan sanksi perombakan manajemen terkait kasus Bayi Debora. PT Ragam Sehat Multifita, pemilik Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres mengumumkan restrukturisasi manajemen RS itu pada Selasa, 24 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami telah mengangkat dr Jocelyn Adrianto sebagai Direktur baru RS Mitra Keluarga Kalideres," kata Nurvantina Pandina, Juru Bicara Holding RS Mitra Keluarga Nurvantina Pandina di Lantai 28 Gedung Graha Niaga pada Selasa, 24 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jocelyn Adrianto, usia, 39 tahun, menggantikan posisi direktur sebelumnya, dr. Fransisca Dewi. Sebelumnya, Jocelyn merupakan Direktur di RS Mitra Keluarga Cibubur sejak Agustus 2017. Dia merupakan lulusan Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan Sarjana Kedokteran dari Universitas Padjajaran.
Jocelyn memulai karir sebagai Dokter Umum di RS dr. Oen Surakarta pada tahun 2003. Kemudian dia menjabat sebagai Manager Klinik di PT. Heinz Indonesia tahun 2004-2006. Pada 2007-2008, Jocelyn menjadi Quality Manajement Representative (QMR) di RS Awal Bros Tangerang. Di rumah sakit yang sama, Jocelyn menjabat sebagai Medical Support Manager pada 2008-2010.
Baca: Kasus Bayi Debora, RS Mitra Ganti Direktur dan Manajemen Baru
Jocelyn diangkat sebagai Deputi Director di RSIA Evasari Awal Bros pada Januari 2011-Juni 2011 dan Corporate Hospital Support and System Manager di Awal Bros Group pada Juli 2011-Juni 2016.
Karir Jocelyn semakin menanjak pada Oktober 2014, dia diangkat menjadi Direktur RS Awal Bros Tangerang hingga Oktober 2016. Setelah itu menjabat sebagai Corporate Medical Director di Awal Bros Group hingga Juli 2017. Pada 1 Agustus 2017, Jocelyn mulai bergabung dengan Mitra Keluarga Group sebagai Direktur RS Mitra Keluarga Cibubur.
"Sederet pengalaman itu yang membuat kami menganggap Jocelyn berkompeten untuk menjabat posisi Direktur RS Mitra Keluarga Kalideres," kata Nurvantina.
Sebagai direktur baru, Jocelyn mengatakan dirinya akan berupaya keras untuk memulihkan kembali nama baik RS Mitra Keluarga Kalideres setelah kasus meninggalnya Tiara Debora Simanjorang atau Bayi Debora di RS itu. "Saya sudah mulai menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dan meningkatkan kompetensi manajemen dengan berbagai diklat, " kata Jocelyn saat ditemui di lokasi yang sama.
Bayi Debora, usia empat bulan, meninggal pada 3 September 2017 lalu. Orangtua Debora meyakini bayi mereka meninggal karena RS Mitra Keluarga enggan memberikan perawatan di ruang PICU hanya karena mereka tidak bisa melunasi uang muka perawatan saat itu juga.