Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Ke Bukit Mencari Bidadari

Berkulit putih, bermata biru, dan berambut pirang, mereka menyebut diri orang Aceh asli. Wartawan Tempo Nurlis E. Meuko menuliskan kenangannya menyusuri Lamno beberapa tahun lalu, jauh sebelum tsunami menerpa.

21 Februari 2005 | 00.00 WIB

Ke Bukit Mencari Bidadari
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

LEMBAH surga yang kamu jelajahi dulu nyaris punah. Penduduknya tinggal 30 persen." Suara Teuku Kamal agak serak ketika menyampaikan kabar duka di kampung kelahirannya, Lamno, Aceh Jaya, setelah musibah tsunami melanda Aceh, 26 Desember 2004. "Kuala Daya dan Lambeuso rata tanah," kata pria berdarah bangsawan Lamno ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus