Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TUJUH lelaki menaiki anak tangga. Di luar, angin musim dingin bertiup, menderu-mengertap. Di dalam ruangan, sunyi; hanya derak-derak pijakan kaki mereka yang terdengar. Di lantai dua, para lelaki itu menuju ke tengah ruangan. Langit-langitnya pendek, ditopang empat dinding kelabu, muram yang menjadi ciri khas penjara Kadhimiya—kini sudah bersalin nama menjadi Kamp Keadilan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo