Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Longsor di Wisata Air Terjun Kedung Maor Bojonegoro Akibat Hujan  

Wisata air terjun Kedung Maor di Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, longsor, Sabtu dinihari, 1 April 2017.

1 April 2017 | 18.44 WIB

Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perbesar
Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bojonegoro - Wisata air terjun Kedung Maor di Desa Kedung Sumber Kecamatan Temayang, Bojonegoro, longsor, Sabtu dinihari, 1 April 2017. Akibatnya danau berair jernih di tengah hutan tersebut, tertutup batu bongkahan.

Lokasi air terjun Kedung Maor berada di areal tanah milik Kesatuan Pemangkuan Hutan Perhutani Bojonegoro—tepatnya sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Bojonegoro. Batu bongkahan dari bukit longsor dan menutupi sungai dan memenuhi permukaan danau. Tidak ada korban jiwa dalam kasus tanah longsor. Areal wisata di lokasi Kedung Maor ditutup sementara.

Baca: Longsor Ponorogo, Evakuasi 27 Warga yang Tertimbun Terhambat Hujan

Longsor di areal wisata Kedung Maor, terjadi beberapa saat setelah terjadi hujan deras di Bojonegoro bagian selatan. Di antaranya di Kecamatan Temayang, Gondang, dan Dander. Akibatnya, tanah areal hutan di atas bukit di Kedung Maor bergerak dan longsor menimbun sungai dan danau areal itu.

Menurut istri dari Kepala Desa Kedung Sumber, Nyonya Kardi, daerah Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang, rawan terjadi longsor dan banjir bandang. Bahkan, Desa Kedung Sumber kerap terjadi banjir bandang yang menyasar ke perumahan penduduk. Tercatat, selama tiga bulan pada 2017 ini, terjadi tiga kali banjir bandang di desanya.

”Ya, di sini rawan longsor dan banjir bandang,” ujar Nyonya Kardi kepada Tempo, Sabtu, 1 April.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bekerja sama dengan ahli dari Sekolah Tinggi Energi Mineral (STEM) Migas Cepu menyebutkan, adanya kenaikan permukaan dasar sungai setinggi 7 meter sepanjang 250 meter. Akibatnya terjadi patahan tanah lokal di sekitar wisata Kedung Maor. ”Itu salah satu penyebabnya,” ujar Kepala BPBD Bojonegoro Andi Sujarwo dalam rilis yang diterima Tempo, Sabtu, 1 April.

Sebagai langkah antisipasi, dia melanjutkan, pihak BPBD Bojonegoro meminta pengelola Waduk Pacal untuk menutup pintu air. Karena, kondisi curah hujan yang tinggi dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

SUJATMIKO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dwi Arjanto

Dwi Arjanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus