Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mahasiswa UMM Produksi Roti Okra Antidiabetes

Mahasiswa UMM yang beranggotakan Novitasari Dwi Mar'atusholihah, Anggun Nurani, dan Rehan Almira menamakan roti yang diproduksinya Rita Ok.

28 Mei 2019 | 15.40 WIB

Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) memproduksi roti okra antidiabetes. Kredit: Antara
Perbesar
Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) memproduksi roti okra antidiabetes. Kredit: Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) membuat roti yang layak konsumsi bagi penderita diabetes melitus. Ide itu lantaran roti yang selama ini dijual di pasaran menggunakan gula yang berbahaya bagi penderita diabetes, sehingga banyak penderita diabetes menghindari makan roti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahasiswa yang beranggotakan Novitasari Dwi Mar'atusholihah, Anggun Nurani, dan Rehan Almira menamakan roti yang diproduksinya Rita Ok, singkatan dari roti tawar Okra.

Bahan baku roti menggunakan campuran ekstrak okra atau Abelmoschus esculentus. “Bahan baku dari tanaman asal Afrika menjadi bahan tambahan untuk menekan kadar gula,” kata ketua kelompok, Novitasari Dwi Mar'atusholihah.

Buah okra merupakan tanaman yang tinggi serat dan mengandung flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Okra mengandung 67,50 persen α-selulosa, 15,40 persen hemiselulosa, 7,10 persen lignin, 3,40 persen komponen pektik, 3,90 persen komponen lemak dan linin serta 2,70 persen ekstrak air. Bahan baku memiliki efek kimia antidiabetes.

Kini, roti ini tengah dalam masa uji coba, dan bakal dilanjutkan uji invivo dan uji serat. Setelah itu, roti bisa diproduksi massal untuk melayani penderita diabetes.

Penelitian mereka lakukan sejak April lalu. Ekstra buah Okra, kata Novita, diolah menjadi gel. Gel buah Okra dicampurkan dalam bahan baku roti. Selanjutnya roti diproses seperti pembuatan roti umumnya. “Teksturnya roti agak sedikit lembek,” ujarnya .

Selama empat bulan ke depan, Novita akan memaksimalkan penelitan. Dosen pembimbing Warkoyo berharap roti ini menjadi alternatif produk pangan aman dikonsumsi penderita diabetes melitus. “Aman dan sehat bagi penderita diabetes,” ujarnya.

Simak artikel lainnya tentang mahasiswa UMM di kanal Tekno Tempo.co.

EKO WIDIANTO

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus