Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mana Lebih Sehat, Mereka yang Bokongnya Montok atau Tepos?

Ternyata kondisi kesehatan seseorang bisa diketahui dari bentuk bokongnya.

5 Desember 2016 | 06.34 WIB

Ilustrasi bokong wanita. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi bokong wanita. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin sering mengalami rasa tidak nyaman di daerah bokong tapi tak tahu pasti apa penyebabnya. Terkadang kita menyalahkan duduk terlalu lama atau celana jins yang ketat sebagai pemicu.

Kegiatan lain yang kerap disalahkan sebagai penyebab bokong sakit adalah olahraga yang terlalu berat. Sakit atau nyeri pada bokong sebaiknya tidak dianggap sebagai angin lalu karena bisa jadi pertanda ada masalah kesehatan lain.

Bokong yang berisi dan sehat bisa mengindikasikan kondisi kesehatan yang prima. Berikut ini lima petunjuk yang diberikan bokong mengenai kondisi kesehatan kita, seperti dirilis Prevention.

1. Risiko penyakit kronis lebih kecil
Malu karena memiliki bokong yang menggelembung? Sebuah penelitian yang dimuat di International Journal of Obesity menemukan fakta menumpuknya lemak di area belakang berhubungan dengan menurunnya risiko terkena penyakit kardiovaskular dan metabolisme. Bokong “bahenol” juga menunjukkan kadar gula darah dan kolesterol rendah.

2. Pantat tepos tidak sehat
Bokong menjadi tempatnya otot paling besar di tubuh, dan otot adalah jaringan metabolis paling aktif. Ketika kita membutuhkan tenaga yang sangat besar, jaringan otot akan berubah menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan itu. Jadi, bokong yang tepos menandakan orang tersebut terlalu banyak membakar lemak sehingga otot pun ikut “meleleh”.

3. Kekurangan serat
Hemoroid (hemorrhoids) merupakan kondisi pembuluh darah di bokong yang melebar dan bisa pecah atau mengeluarkan darah saat buang air besar. Biasanya pembuluh tersebut muncul setelah melahirkan atau menderita sembelit, yang antara lain disebabkan kurangnya asupan serat. Coba tambahkan lebih banyak buah dan sayuran dalam pola makan dan minum air putih lebih banyak.

4. Terlalu banyak duduk
Kita tak perlu menjadi seorang jenius untuk memahami fakta ini. Terlalu banyak duduk akan menyebabkan bokong lebih lebar dan rata. Cobalah meluangkan waktu bangkit dari kursi kerja dan berjalan-jalan sebentar agar pantat bisa beristirahat.

5. Waktunya ke dokter
Bukan hanya bentuk bokong yang harus diperhatikan. Sesuatu yang keluar dari bagian tubuh ini dan tidak normal menandakan ada yang tidak beres pada tubuh, terutama organ pencernaan.

PIPIT

Berita lainnya:
Berdasar DNA, Orang Cerdas Akan Pilih Pasangan Cerdas
Tangan dan Kaki Tiba-tiba Terasa Dingin, Deteksi Penyebabnya
Mendadak Rekan Kerja Mendiamkan Anda, Bisa Jadi Itu Ciri Pasif-Agresif

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus