Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Megawati Soekarnoputri meminta penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dirahasiakan.
Kansnya sempat menipis, Ganjar Pranowo dianggap lolos uji loyalitas soal Piala Dunia U-20.
Dua petinggi PDIP diminta mengkomunikasikan keputusan soal Ganjar Pranowo kepada Puan Maharani.
TIBA di Semarang pada Rabu malam, 19 April lalu, Ganjar Pranowo mendapat instruksi dari Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk segera kembali ke Jakarta. Padahal Gubernur Jawa Tengah itu baru saja berkunjung ke Ibu Kota selama dua hari untuk melepas peserta mudik massal asal Jawa Tengah di kompleks Taman Mini Indonesia Indah dan Stasiun Pasar Senen.
Taklimat Hasto kepada Ganjar saat itu memang berkabut. Hasto tak memberi tahu alasan pemanggilan ke Jakarta. Dia hanya meminta Ganjar membawa seragam partai berwarna merah. “Saya pun berpesan agar keluarga tak boleh ada yang tahu soal kepergian ini,” ujar Hasto kepada Tempo, Kamis, 27 April lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana dan Budhy Nurgianto dari Manado berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Operasi Senyap dari Batutulis"
Catatan redaksi: artikel ini mengalami perubahan pada Ahad, 30 April 2023, pukul 19.10. Perubahan terjadi pada pernyataan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto. Semula tertulis bahwa Andi mendapatkan informasi dari Hasto bahwa Megawati akan mendeklarasikan Ganjar. Namun, Andi menyatakan hanya diberi tahu bahwa Megawati akan segera mendeklarasikan calon presiden.