Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam membangun, kita biasanya memusuhi alam. Pada sempitnya lahan, misalnya, kita mendirikan bangunan tanpa menyisakan pekarangan. Namun Adi Purnomo adalah arsitek yang berjabat tangan dengan lingkungan. Baginya, bahasa arsitektur tropis yang paling mendasar adalah bagaimana memanfaatkan cahaya matahari atau lembab udara. Lahan sempit metropolitan justru menantangnya untuk menciptakan ruang-ruang baru.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo