Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Partikel mikroplastik ditemukan dalam darah dan paru-paru manusia.
Masuk ke aliran darah melalui sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
Partikel mikroplastik memicu peradangan kronis dan gangguan imunitas tubuh.
RASA bangga bercampur khawatir menyelimuti A. Dick Vethaak. Ahli ekotoksikologi dari Department of Environment and Health, Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda, itu bersama timnya menjadi peneliti pertama di dunia yang menemukan partikel mikroplastik di dalam darah manusia. “Hasil ini adalah sebuah terobosan,” kata Vethaak kepada The Guardian, Kamis, 24 Maret lalu. “Tentu masuk akal untuk khawatir. Partikel-partikel itu ada di sana dan diangkut ke seluruh tubuh,” tuturnya.
Dalam makalah ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Environment International edisi online 24 Maret 2022 itu disebutkan bahwa partikel mikroplastik ditemukan pada 17 sampel darah dari 22 relawan. Memang sampel itu ukuran kecil. “Kita harus memperluas penelitian dan meningkatkan ukuran sampel, jumlah polimer yang dinilai, dan lainnya,” ujar Vethaak. Adapun jenis polimer yang ditemukan adalah poly methyl methacrylate (PMMA), polipropilena (PP), polymerized styrene (PS), polietilena (PE) dan polyethylene terephthalate (PET).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Bom Waktu Partikel Plastik"