Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mudik 2018, Kenapa Sandiaga Sebut Pemudik Duta Ekonomi di Daerah?

Terkait Mudik 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai para pemudik dari Jakarta berpotensi turut meningkatkan ekonomi daerah asalnya.

10 Juni 2018 | 07.37 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melepas keberangkatan peserta mudik gratis dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Polda Metro Jaya, Sabtu, 9 Juni 2018. Tempo/Imam Hamdi
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melepas keberangkatan peserta mudik gratis dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Polda Metro Jaya, Sabtu, 9 Juni 2018. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait musim Mudik 2018 saat ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai para pemudik dari Jakarta berpotensi turut meningkatkan ekonomi daerah asalnya.

Sandiaga berharap para pemudik dalam Mudik 2018 tersebut menjadi "duta perekonomian" dengan mengembangkan usaha di daerahnya masing-masing.

"Tugas dari para pemudik ini sebagai duta besar, duta besar ekonomi Untung daerahnya masong-masing. Mereka bawa rezeki dari Jakarta, berinvestasi di daerah sehingga lapangan kerja juga tumbuh di daerah," kata Sandiaga di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Sabtu, 9 Juni 2018.
Baca : Mudik Gratis Dishub Bekasi, 49 Bus Antar Pemudik ke Jawa Tengah

Dengan berinvestasi di daerahnya masing-masing, para pemudik diharapkan dapat semakin memperluas lapangan kerja di luar Jakarta. Dengan demikian, kata Sandiaga, urbanisasi ke Ibu Kota dapat ditekan sehingga populasi penduduk tidak membengkak.

Menurut Sandiaga, ketimpangan ekonomi antara Jakarta dan daerah lain tersebutlah yang menyebabkan tingginya arus urbanisasi ke Ibu Kota. Pertahunnya, kata Sandiaga, ada sekitar 200 ribu hingga 250 ribu penduduk baru di Jakarta akibat urbanisasi.

"Tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah tetangga sekitarnya. Untuk menjadi sustainable dan berkelanjutan kita harus meratakan pembangunan di Indonesia," kata Sandiaga menjelaskan.

Meski begitu, Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan tidak akan melarang pendatang baru untuk masuk ibu kota, pasca Lebaran berakhir. "Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapat pekerjaan, dimana saja, tidak ada aturan yang melarang, termasuk di Jakarta," katanya di kawasan Monumen Nasional, Rabu, 6 Juni 2018.
Simak : Mudik 2018, JK Minta Pengurus Masjid Bantu Pemudik yang Singgah

Menurut Anies, para pendatang baru dipersilakan untuk mengadu nasib di Jakarta asalkan mereka mau mengikuti aturan kependudukan dan pencatatan sipil. Para pendatang itu juga diwajibkan untuk mentaati wajib lapor 1x24 jam.

Arus urbanisasi ke Jakarta pascamudik Lebaran telah menjadi fenomena tahunan. Tahun lalu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI mencatat jumlah pendatang baru sebanyak 70.752 orang. Data itu berasal dari selisih jumlah arus mudik dengan arus balik.

Diperkirakan jumlah warga yang melakukan Mudik 2018 naik. Sebelumnya, jumlah pemudik pada 2017 mulai H-7 hingga H+2 Lebaran tercatat 6.414.304 orang. Sedangkan jumlah arus balik ke Jakarta dari H+1 sampai H+9 mencapai 6.485.056 orang.

ZARA AMELIA | YUSUF MANURUNG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus