Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi harapan Partai NasDem agar kandidat calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan kader Nadhlatul Ulama (NU). Syaikhu mengatakan tiap partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berhak mengusulkan nama cawapres untuk Anies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tentu masing-masing partai punya hak untuk mengusulkan, PKS juga. Saya sebagai penanggung jawab saat diamanahkan oleh Munas diminta juga ada kader PKS yang bisa dimajukan sebagai tokoh nasional," kata Syaikhu saat ditemui wartawan di Bekasi, Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Syaikhu menuturkan berdasarkan kesepakatan dalam KPP, penunjukan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Anies selaku calon presiden. Tentu, kata Syaikhu, nama-nama tokoh nasional yang diusulkan partai politik di KPP bakal dipertimbangkan Anies.
Menurut Syaikhu, sosok cawapres nanti harus memiliki chemistry dengan Anies Baswedan dan menjadi dwitunggal. Selain itu, pendamping Anies harus mampu mendongkrak elektabilitas eks Gubernur DKI Jakarta Itu. “Jadi saling memungkinkan untuk kemenangan di 2024," ujar Syaikhu.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan pihaknya tidak mengusulkan kader internal, tapi mendorong tokoh-tokoh NU sebagai pendamping Anies.
“Apa alasannya? Alasannya jelas, untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan pendukung NasDem, PKS dan Demokrat, kami perkirakan sulit menang," kata Effendy Choirie saat dihubungi, Sabtu petang, 22 Juli 2023.
Sehingga, menurut Gus Choi, perlu ada dukungan tambahan dari warga Nahdliyin sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar serta moderat. Dari situ, NasDem kemudian menampilkan tokoh representasi NU untuk menjadi cawapres Anies. Sehingga dalam benak Gus Choi, pendukung utama Anies di Pilpres 2024 terdiri dari NasDem, Demokrat, PKS ditambah NU
Pilihan Editor: Top Metro: Anies Tantang Sodetan Ciliwung Diaudit, Sultan Rifat Tolak Ganti Rugi Rp2 Miliar