Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Orangutan Sumatera bernama Pongky direlokasi dari Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara, ke pusat karantina milik Sumatran Orangutan Society (SOCP), Kamis 4 Februari 2016. Kampanye untuk relokasi orangutan yang awalnya disita dari kandang milik warga ini telah dilakukan sejak dua tahun terakhir.
“Upaya ini akhirnya terbayar. Hari ini, Pongky akhirnya direlokasi dari Kebun Binatang Medan ke pusat karantina SOCP,” kata Panut Hadisiswoyo, Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC).
Menurutnya, masih ada perjalanan panjang ke depan untuk Pongky sebelum dia bisa dilepaskan. Tapi pihaknya optimis bahwa ia memiliki peluang bagus untuk menjadi Orangutan liar lagi di hutan. “Kami berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan dan dukungan untuk Pongky,” ujarnya.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman Suhefti Hasibuan, juga menyambut baik pengembalian Pongky dari Kebun Binatang Medan kepada BKSDA Aceh. Jenis satwa yang kini sudah dianggap langka itu akan direhabilitasi di SOCP dan kemudian dijanjikan dilepasliarkan ke habitat alaminya.
"Kami berharap ini menjadi pesan penting bahwa semua pihak harus mematuhi undang-undang yang berlaku terkait dengan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemya," kata Genman.
Pongky adalah Orang Utan Sumatera jantan berusia sekitar 14 tahun. Sebelumnya Pongky menjalani hidupnya selama satu dekade di kandang kawat kecil milik seorang warga di Aceh.
Pongky ditemukan oleh tim dari YOSL-OIC pada Juli 2013. Tim YOSL-OIC segera melaporkan kasus ini ke pihak BKSDA Aceh. Pongky kemudian disita dari warga tersebut dan dibawa ke Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara.
Namun, menurut Helen Buckland, Direktur Sumatran Orangutan Society (SOS), Pongky hanya bertukar dari satu kehidupan di balik jeruji besi ke jeruji besi lainnya. “Dia seharusnya tidak pernah dikirim ke kebun binatang, Pongky harusnya segera diberi kesempatan untuk hidup di alam liar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Februari 2016.
Berbagai organisasi konservasi dan individu yang peduli langsung melobi kebun binatang untuk menyerahkan Pongky ke pusat karantina SOCP. Tujuannya akhir adalah mengembalikan Pongky kembali ke alam liar.
Dokter hewan senior di SOCP, Yenny Saraswati, mengatakan akan melakukan pemerikasaan kesehatan lengkap, memastikan apakah Pongky bebas dari penyakit seperti TBC dan hepatitis. Setelah ada hasil tes, nasib Pongky diputuskan, apakah dapat kembali ke kehidupan di alam liar, atau perlu perawatan.
ADI WARSIDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini