Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan pihaknya telah memberi 'pancingan' agar warga mau memarkirkan sepeda di stasiun. Caranya, perusahaan memarkirkan beberapa sepeda agar tempat parkir itu terlihat digunakan. Pancingan itu dilakukan karena masih minimnya para pengguna Ratangga yang mau memarkirkan sepeda di lahan yang sudah disiapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita taruh sepeda kita di situ, jadi sekarang sudah mulai banyak (warga yang ikut memarkirkan sepeda di stasiun)," ujar Effendi di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Rabu petang, 11 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walau begitu, Effendi mengakui bahwa perusahaan tidak bertanggung jawab jika sepeda pengguna MRT Jakarta hilang di lahan parkir perusahaan. Namun, dia berharap banyak warga Ibu Kota dapat menggunakan Ratangga dari rumah dengan menaiki sepeda. "Kalau digembok Insyaallah aman," ujar Effendi.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan parkir sepeda sudah terdapat di Stasiun Lebak Bulus, Cipete Raya, dan Haji Nawi. Perusahaan tidak memungut biaya parkir alias gratis. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, parkir sepeda di seluruh stasiun kereta MRT bakal rampung sebelum akhir tahun 2019.
"Kita segerakan sebelum akhir tahun 2019 semua (stasiun) harus sudah memiliki tempat parkir sepeda. Dibangun tempat parkir sepeda yang cukup," kata Anies Baswedan di terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Oktober 2019.
LANI DIANA