Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pasien Corona Kabur, Anies Ungkap Soal Takut Kehilangan Pekerjaan

Anies Baswedan minta agar perusahaan tidak memotong gaji karyawannya yang harus menjalani isolasi corona di rumah sakit.

14 Maret 2020 | 07.22 WIB

Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. RSUP Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan virus Corona usai dua warga Indonesia positif tertular COVID-19. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. RSUP Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan virus Corona usai dua warga Indonesia positif tertular COVID-19. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar soal kasus satu pasien positif Corona kabur saat diisolasi di RS Persahabatan.

Anies Baswedan menyerahkan hal tersebut kepada pihak rumah sakit agar lebih jelas. "Terkait dengan kasus pasien di Rumah Sakit Persahabatan detailnya, biar nanti pihak Rumah Sakit saja yang menjelaskan," ujar Anies di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat 13 Maret 2020.

Namun Anies mendapat banyak laporan petugas DKI kesulitan mengajak Pasien Dalam Pengawasan (PDD) untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Padahal orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona berpotensi tinggi tertular virus COVID-19.

Banyak orang yang tidak mau diisolasi karena takut penghasilannya berkurang lantaran harus dikarantina di RS selama 14 hari atau hingga hasil tes negatif. "Dan kami merasa sebagian merasa kesulitan untuk mengikuti prosedur karantina karena takut kehilangan pekerjaan," kata Anies.

Anies meminta agar perusahaan tidak memotong gaji karyawannya yang harus menjalani isolasi. Pemprov DKI telah menetapkan bahwa tidak adak pemotongan TKD bagi pegawainya yang harus dikarantina.

Anies mengimbau warga yang merasa pernah berinteraksi dengan pasien Corona untuk memeriksa ke rumah sakit. "Saya mengimbau kepada semua. Bahwa kalau diduga memiliki potensi COVID-19, itu jangan merasa ini aib segera periksa,"ujarnya.

Sebelumnya juru bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan pasien kabur tersebut mulanya diisolasi, namun kemudian dia melarikan diri.

Menurut Erlina, ketika pasien positif corona itu kabur sudah ada keluarga yang menjemput pasien itu di depan RS Persahabatan"Kami tahu setelah dia keluar. Jadi diisolasi juga tidak kayak penjara yang dikunci pakai gembok. Ada juga tempat masuknya karena pasien harus masuk dari depan. Begitu masuk, petugas meleng, sudah keluar, sudah ada keluarga," jelas dia.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus