Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Peduli Sungai Cikeas: Banjir di Bogor dan Bekasi Terprediksi

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas, Puarman mengatakan, banjir yang melanda beberapa titik di Bogor dan Bekasi akibat amuk Sungai Cikeas.

30 April 2019 | 10.20 WIB

Sedikitnya 9 rumah rusak akibat hantaman air aliran kali Cikeas yang meluap di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jum'at 26 April 2019. TEMPO/Ade Ridwan
Perbesar
Sedikitnya 9 rumah rusak akibat hantaman air aliran kali Cikeas yang meluap di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jum'at 26 April 2019. TEMPO/Ade Ridwan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman mengatakan, banjir bandang yang melanda beberapa titik di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi pada Jumat pekan lalu adalah akibat amuk sungai Cikeas.

Banjir yang terjadi pada 26 April 2019 lalu itu merupakan bencana yang sudah diprediksi sebelumnya.
Baca : Banjir Sungai Cikeas, 4 Ular Sanca Berkeliaran Teror Warga

“Sebelum kejadian, kami (KP2C) sudah memberikan peringatan akan kemungkinan terjadinya banjir bandang di sepanjang bantaran sungai Cikeas melalui siaran pers, dan website www.kp2c.org. Juga di media sosial yang dikelola komunitas ini,” kata Puarman kepada Tempo, Senin 29 April 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peringatan itu, kata Puarman, dikeluarkan setelah pihaknya menginisiasi kegiatan susur sungai Cikeas di akhir Februari 2019 bersama instansi terkait di Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam kegiatan itu, kami menemukan ratusan rumpun bambu bermasalah di sepanjang sungai,” kata Puarman.
Banjir kiriman dari Bogor melalui Sungai Cikeas tiba di Bekasi, Jumat, 26 April 2019. Tempo/Adi Warsono

Dalam temuannya, lanjut Puarman, pihaknya melihat rumpun bambu yang hampir rubuh, telah rubuh, bahkan sudah menutupi aliran sungai dan berpotensi memicu banjir bandang.

“Hasil susur sungai ini, sudah kami kirimkan surat ke Bupati Bogor, Walikota Depok dan Walikota Bekasi,” kata Puarman.

Puarman mengatakan, sumber masalah banjir ini hampir separuhnya atau 50% berada di wilayah Kabupaten Bogor. “Penanganan rumpun bambu itu tanggungjawab Pemda dan BBWSCC,” kata Puarman.

Berdasar hasil diskusi Puarman bersama pakar Hidrologi UGM, Agus Maryono pada Minggu 7 April, banjir bandang bisa melanda kawasan bantaran sungai Cikeas bila aliran sungai tersumbat sampah bambu dan terjadi hujan ektrem di hulu sungai.
Simak :
Cerita Warga Saat Air Banjir Sungai Cikeas Lalap 9 Rumah di Bogor

Diketahui, pada Jumat 26 April 2019 sejumlah kawasan mulai dari Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor hingga Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dilanda banjir bandang, akibat penetapan status siaga 1 di aliran sungai Cikeas pada Kamis 25 April 2019 malam.

Wilayah Citeureup, kurang lebih sebanyak 9 rumah hancur akibat banjir amuk sungai Cikeas tersebut. Sementara, tujuh perumahan di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ikut terendam banjir.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus