Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman mengatakan, banjir bandang yang melanda beberapa titik di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi pada Jumat pekan lalu adalah akibat amuk sungai Cikeas.
Banjir yang terjadi pada 26 April 2019 lalu itu merupakan bencana yang sudah diprediksi sebelumnya.
Baca : Banjir Sungai Cikeas, 4 Ular Sanca Berkeliaran Teror Warga
“Sebelum kejadian, kami (KP2C) sudah memberikan peringatan akan kemungkinan terjadinya banjir bandang di sepanjang bantaran sungai Cikeas melalui siaran pers, dan website www.kp2c.org. Juga di media sosial yang dikelola komunitas ini,” kata Puarman kepada Tempo, Senin 29 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peringatan itu, kata Puarman, dikeluarkan setelah pihaknya menginisiasi kegiatan susur sungai Cikeas di akhir Februari 2019 bersama instansi terkait di Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dalam kegiatan itu, kami menemukan ratusan rumpun bambu bermasalah di sepanjang sungai,” kata Puarman.Banjir kiriman dari Bogor melalui Sungai Cikeas tiba di Bekasi, Jumat, 26 April 2019. Tempo/Adi Warsono
Dalam temuannya, lanjut Puarman, pihaknya melihat rumpun bambu yang hampir rubuh, telah rubuh, bahkan sudah menutupi aliran sungai dan berpotensi memicu banjir bandang.
“Hasil susur sungai ini, sudah kami kirimkan surat ke Bupati Bogor, Walikota Depok dan Walikota Bekasi,” kata Puarman.
Puarman mengatakan, sumber masalah banjir ini hampir separuhnya atau 50% berada di wilayah Kabupaten Bogor. “Penanganan rumpun bambu itu tanggungjawab Pemda dan BBWSCC,” kata Puarman.
Berdasar hasil diskusi Puarman bersama pakar Hidrologi UGM, Agus Maryono pada Minggu 7 April, banjir bandang bisa melanda kawasan bantaran sungai Cikeas bila aliran sungai tersumbat sampah bambu dan terjadi hujan ektrem di hulu sungai.
Simak :
Cerita Warga Saat Air Banjir Sungai Cikeas Lalap 9 Rumah di Bogor
Diketahui, pada Jumat 26 April 2019 sejumlah kawasan mulai dari Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor hingga Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dilanda banjir bandang, akibat penetapan status siaga 1 di aliran sungai Cikeas pada Kamis 25 April 2019 malam.
Wilayah Citeureup, kurang lebih sebanyak 9 rumah hancur akibat banjir amuk sungai Cikeas tersebut. Sementara, tujuh perumahan di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ikut terendam banjir.