Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pelapor Sukmawati Bawa Barang Bukti Video 23 Menit ke Polda Metro

Pelapor Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama, Irvan Noviandana memenuhi panggilan pertama penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya.

7 Desember 2019 | 10.33 WIB

Pelapor Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama, Irvan Noviandana (baju hitam) ditemui awak media di Polda Metro Jaya para Jumat petang, 6 Desember 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Perbesar
Pelapor Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama, Irvan Noviandana (baju hitam) ditemui awak media di Polda Metro Jaya para Jumat petang, 6 Desember 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelapor Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama, Irvan Noviandana, memenuhi panggilan pertama penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya. Irvan mengatakan, kehadirannya kali ini membawa barang bukti yang diklaimnya kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dia membawa bukti berupa video omongan Sukmawati berdurasi 23 menit. "Selama ini terlapor ngaku videonya diedit, ya kami bawa bukti itu video yang cukup kuat," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irvan melaporkan Sukmawati pada 18 November lalu karena ucapan yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Soekarno. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/7456/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimum. Sukmawati diduga melanggar Pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang penistaan agama.

Sebelumnya, Sukmawati juga telah dilaporkan dalam kasus serupa oleh anggota Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) Ratih Puspa Nusanti ke Polda Metro Jaya pada 15 November 2019.

Sukmawati telah membantah menista Nabi Muhammad. Dia berujar, ucapan yang membandingkan Muhammad dengan ayahnya itu disampaikan dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Saya kan hanya bertanya, konteksnya sama sejarah Indonesia dalam kemerdekaan, masak begitu saja jadi masalah?" ujar Sukmawati kepada Tempo pada Sabtu, 16 November 2019.

Dia mengatakan bercerita tentang sejarah awal abad ke-20 di mana nasionalisme mulai berkembang di tanah air. Dia mengaku menyampaikan perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia. Tujuannya, kata dia, untuk menguji pengetahuan sejarah peserta forum, khususnya kepada generasi muda.

"Siapa yang berjuang, ya pastinya di abad ke-20 nabi kan sudah gak ada," ujar Sukmawati.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus