Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pengamat Sarankan Anies Baswedan Fokus Tata Kampung Kumuh di 2 Tahun Terakhir

Pengamat menyarankan Anies Baswedan fokus menata kampung kumuh di sisa 2 tahun pemerintahannya.

16 Oktober 2020 | 06.01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Senin, 17 Agustus 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Senin, 17 Agustus 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memfokuskan kebijakan pada pembangunan perkampungan padat dan kumuh selama dua tahun sisa masa jabatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pemukiman padat penduduk yang harusnya menjadi awal penataan kota Jakarta pascapandemi ini," kata Nirwono dalam diskusi daring bertema tiga tahun pemerintahan Anies Baswedan, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nirwono melihat peta pengembangan kampung kumuh di Ibu Kota menjadi zona merah penularan Covid-19. Anies, kata dia, sudah mesti memikirkan pembangunan kota berkelanjutan yang sehat. Anies harus memulai menata kampung kumuh dengan perbaikan sanitasi hingga air bersih. "Pembangunan kampung yang sehat harusnya menjadi prioritas pembangunan pada 2021," ucapnya.

Sejumlah anak bermain di kampung warna-warni Cipinang,Jakarta 1 Deseber 2017.Warga mewarnai rumah mereka dengan cat warna-warni untuk meghilangkan kesan kumuh terhadap warga bantaran kali dan kampung ini bebas asap rokok. Tempo/Fakhri Hermansyah

Dalam menata kampung kumuh, Nirwono juga meminta pemerintah harus bijak dan tidak melanggar aturan tata ruang. Selain itu, pekerjaan rumah kedua mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu dalam dua tahun ke depan adalah penyedia hunian bagi warganya.

Anies, kata dia, telah berjanji menyediakan 30 ribu rumah per tahun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. "Namun dalam tiga tahu terakhir apakah telah tercapai target 30 ribu hunian itu. Apalagi kalau menuju ideal yang harusnya 60 ribu per tahun."

Menurut dia, janji rumah DP nol rupiah juga tidak berjalan lancar. Padahal kebutuhan rumah sangat mendesak bagi warga Ibu Kota. "Saya tidak melihat ada program yang signifikan dari program ini (DP nol rupiah)," ujarnya.



Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus